Lagi Tren Di China, Nikahi Sahabat Demi Hindari Tekanan Keluarga

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Semakin banyak generasi muda di China nan mulai melanggar tradisi dengan menikahi sahabat mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari tekanan family dan masyarakat.

Tren ini disebut pernikahan persahabatan alias friendship marriage. Pernikahan persahabatan ini didefinisikan sebagai hidup berbareng berasas minat dan nilai nan diyakini berdua. Dalam hubungan seperti itu, mereka menjadi pasangan sah, tetapi tanpa cinta alias hubungan seksual. Secara hukum, mereka adalah pasangan dan sering tinggal bersama, meskipun tidur di bilik terpisah.

Kedua pasangan bebas untuk mempunyai kekasih di luar pernikahan, dan jika mereka memutuskan untuk mempunyai anak, mereka dapat memilih fertilisasi buatan alias adopsi.

Bahkan di Jepang sendiri, ada agensi nan mengkhususkan diri dalam perjodohan untuk pernikahan persahabatan, melayani beragam klien, termasuk perseorangan aseksual, homoseksual, dan heteroseksual nan kecewa dengan pernikahan tradisional.

Berbeda dengan Jepang, di China juga mempunyai nan serupa tetapi condong lebih rahasia.

Meilan, seorang wanita berumur akhir 20-an dari Chongqing, China barat daya, menikah dengan sahabatnya empat tahun lalu. Setelah mendaftarkan pernikahan mereka, pasangan tersebut memilih untuk tidak menggelar resepsi pernikahan alias tradisi adat, dan keduanya sepakat untuk tidak mempunyai anak.

Meilan mengatakan bahwa pernikahan mereka memungkinkan mereka untuk menjadi wali sah satu sama lain, sehingga mereka dapat membikin keputusan untuk satu sama lain jika terjadi keadaan darurat medis.

Dia dan pasangannya jarang bersosialisasi dengan orang lain dan tak mempunyai hubungan nan dekat dengan kerabat. Orang tua mereka tidak mengerti keputusan mereka tetapi tidak juga menentang, lantaran keduanya berdikari secara finansial.

Pasangan itu tidur di bilik terpisah, tidak melakukan hubungan seksual, dan menjaga ruang pribadi mereka sendiri di rumah.

"Suami saya dan saya adalah kawan serumah nan tinggal berbareng tetapi juga keluarga," kata Meilan.

Mereka juga menyimpan sebagian penghasilan mereka di rekening berbareng untuk traveling bersama.

Pan Lian, konsultan hubungan family di provinsi Hubei di China tengah, mengatakan pernikahan persahabatan membantu menjaga kemandirian individu.

"Namun, hubungan ini bisa jadi tidak stabil. Hubungan ini tidak cocok untuk semua orang sebagai pelarian dari kenyataan," katanya.

Pernikahan lantaran persahabatan adalah solusi sementara terhadap tekanan masyarakat dan dapat memudar begitu perumahan nan terjangkau dan tunjangan bagi orang lajang membaik.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli

Next Article Ahli Ungkap 4 Kalimat Ajaib Bikin Langgeng Bersama Pasangan

Selengkapnya