Indonesia Krisis Dokter Spesialis, Menkes Mau Contoh Sistem Di As

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan rencananya untuk mereformasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Indonesia untuk mempercepat produksi tenaga ahli dan meratakan distribusinya.

Dalam rapat berbareng Komisi IX DPR RI, Budi menjelaskan bahwa Indonesia selama ini mempunyai sistem pendidikan master ahli nan tidak efisien, lantaran peserta kudu berakhir bekerja dan bayar mahal untuk melanjutkan pendidikan.

"Kita ini unik sendiri di dunia. Di luar negeri, master ahli tetap bekerja dan digaji selama pendidikan. Kita malah kudu berakhir kerja, bayar mahal, dan baru bisa praktek lagi setelah lulus," kata Budi.

Sebagai solusi, pemerintah mengangkat model hospital-based training nan merujuk pada standar legalisasi internasional dari ACGME-I Amerika Serikat.
Melalui skema Rumah Sakit Pendidikan Pemerintah (RSPP), peserta PPDS bakal tetap bekerja di rumah sakit sembari menjalani pendidikan, menerima gaji, serta mendapatkan tunjangan hidup dari beasiswa LPDP.

Budi juga menekankan pentingnya mengisi kekosongan ahli di wilayah terpencil dengan merekrut putra-putri daerah. "Lulusan RSPP bakal langsung ditempatkan di rumah sakit wilayah nan belum mempunyai spesialis," ujarnya.

Komisi IX DPR mendukung langkah ini, namun mengingatkan perlunya monitoring ketat terhadap penerapan di lapangan. Beberapa personil DPR juga meminta agar insentif tambahan bagi peserta PPDS segera direalisasikan merata di seluruh Indonesia.

Budi menambahkan, rencana ini menjadi fondasi jangka panjang untuk memperbaiki jasa kesehatan nasional, termasuk mengatasi persoalan berat seperti tingginya kematian jamaah haji lantaran kurangnya tenaga medis nan memadai.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli

Next Article Begini Cara Dapat Skrining Kesehatan Gratis Meski Tak Ada BPJS

Selengkapnya