Kronologi Gaduh Petisi Cabut Gelar Prince Of Wales Pangeran William

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Petisi nan meminta untuk mencabut gelar Prince of Wales dari Pangeran William terus bergulir sejak pertama kali dimunculkan pada 2022.

Per 31 Januari 2025, petisi nan berjudul End "Prince of Wales" title out of respect for Wales di laman Change.org tersebut sudah diteken 42.916 orang dari sasaran 50 ribu tanda tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi petisi cabut gelar Pangeran William nan membikin gaduh ini bermulai pada 9 September 2022, ketika seorang penduduk Wales berjulukan Dr Trystan Gruffydd membikin petisi tersebut.

Gruffydd menyinggung sejarah gimana gelar Kerajaan Inggris tersebut direbut dari Kerajaan Gwynedd di Wales oleh Kerajaan Inggris sebagai tanda wilayah tersebut sudah ditaklukkan.

Gelar Prince of Wales aslinya adalah gelar nan digunakan oleh penguasa wilayah Wales sejak akhir Abad ke-12 sebagai tanda penegasan kekuasaan mereka di atara penguasa Wales lainnya.

Namun begitu Wales ditaklukkan oleh Kerajaan Inggris pada 1301 oleh Edward I, gelar tersebut kemudian diambil dan diberikan kepada putra tertuanya nan sekaligus putra mahkota, Edward of Caernarfon.

[Gambas:Video CNN]

Ketika Edward I mangkat dan digantikan oleh anaknya nan kemudian menyandang nama Edward II, gelar Prince of Wales kembali diteruskan ke putra tertuanya.

Sejak saat itu, gelar Prince of Wales menjadi tradisi pemberian gelar dari Penguasa Takhta Inggris Raya kepada putra mahkotanya.

"Bahwa sejak jaman Llywelyn nan Terakhir dan Pangeran Wales nan 'pemberontak', Owain Glyndwr, gelar tersebut hanya dipegang oleh orang Inggris sebagai simbol kekuasaan atas Wales." tulis Gruffydd pada laman petisi.

"Hingga hari ini, 'Prince of Wales jenis Inggris tidak mempunyai hubungan sejati dengan negara kami," lanjutnya. "Gelar tersebut tetap merupakan penghinaan terhadap Wales dan merupakan simbol penindasan historis,"

"Gelar tersebut menyiratkan bahwa Wales tetap sebuah kerajaan nan melemahkan status Wales sebagai sebuah bangsa dan negara," kata Gruffydd.

"Selain itu, gelar tersebut sama sekali tidak mempunyai peran konstitusional bagi Wales, nan sekarang merupakan negara nan dilimpahkan kewenangannya dengan Parlemen nasional." lanjutnya.

Pemberian gelar Prince of Wales bukan hanya sekadar memberikan gelar, tapi bagi sebagian pihak adalah simbol Kerajaan Inggris merangkul Wales.

Maka dari itu, kala Ratu Elizabeth II bakal memberikan gelar kepada Charles pada 1958, Elizabeth II meminta Charles untuk mempelajari bahasa dan budaya bangsa Wales sebelum kemudian menjalani prosesi penobatan ala Wales pada 1 Juli 1969.

Sementara untuk Pangeran William, semenjak pertama kali disahkan sebagai Prince of Wales pada 9 September 2022, belum ada keterangan apakah William bakal menjalani prosesi nan sama seperti Charles dan buyut-buyutnya.

Namun kemelut soal gelar Prince of Wales ini sejatinya sudah berjalan sejak lama. 

Lanjut ke sebelah....


Selengkapnya