Krakatau Steel Ekspor 11.600 Ton Baja Ke Eropa

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Krakatau International Port, Cilegon mengekspor 11.600 ton baja canai panas (Hot Rolled Coil/HRC) ke Italia dan Spanyol. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa produk baja Indonesia bisa bersaing di pasar global.

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan mengatakan, langkah ini membuktikan dengan kerja keras dan penemuan dan meningkatkan kualitas produk, Krakatau Steel berkedudukan aktif dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

"Keberhasilan ekspor Krakatau Steel tidak hanya tentang nomor dan volume, tetapi juga tentang kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi Indonesia," kata Akbar dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Direktur PT Vund Metal Utama, Imam J. Faisal nan turut bekerja sama dengan Krakatau Steel dalam ekspor ini menyampaikan keberhasilan ekspor ini tidak lepas dari support pemerintah Indonesia.

Berbagai kebijakan seperti Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Pengendalian Impor melalui Neraca Komoditas, dan Penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) telah memberikan angin segar bagi industri baja nasional.

"Kebijakan-kebijakan ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri," katanya.

Terlebih kata Imam, dinamika industri baja dunia saat ini menciptakan kesempatan baru bagi produsen baja Indonesia. Berdasarkan info OECD, industri baja bumi mengalami kelebihan kapabilitas hingga 625 juta ton, nan mendorong beragam negara memberlakukan kebijakan protektif untuk melindungi industri domestik mereka.

"Namun, situasi ini juga menciptakan celah bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan pasokan di pasar tertentu," katanya.

Ia mengatakan, berasas info Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), bentrok geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan penurunan pasokan baja di Eropa.

Sejumlah produsen baja dari Rusia nan sebelumnya menjadi pemasok utama sekarang menghadapi pembatasan ekspor, membuka kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk baja separuh jadi ke area tersebut.

"Beberapa produsen baja dari Rusia tidak lagi bisa masuk ke Eropa, dan ini menjadi kesempatan bagi kita. Indonesia sekarang menjadi sumber potensial untuk memenuhi kebutuhan baja Eropa," ujarnya.

Imam menambahkan, untuk dapat masuk ke pasar baja Uni Eropa (UE) bisa menjadi tantangan tersendiri bagi industri baja nasional lantaran beragam izin dan kebijakan nan kudu dipenuhi. Produk baja nan dipasarkan di UE kudu memenuhi standar keselamatan, kualitas, dan lingkungan nan ketat.

Dalam perihal ini, Ia menyebut Krakatau Steel telah mempersiapkan diri dengan baik. Perusahaan ini telah memenuhi standar CE Marking, nan menjamin bahwa produk baja mereka memenuhi persyaratan kualitas dan izin nan bertindak di Eropa.

(ara/ara)

Selengkapnya