ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah masa penahanan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan PT IAE selama 40 hari hingga 9 Juni 2025.
Dua tersangka tersebut adalah Direktur Komersial PT PGN periode 2016-Agustus 2019 Danny Praditya dan Direktur Utama PT Isargas 2011-22 Januari 2024 sekaligus Komisaris PT IAE 2006-22 Januari 2024 Iswan Ibrahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPK telah melakukan perpanjangan penahanan kepada tersangka DP dan tersangka II untuk 40 hari ke depan terhitung mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 9 Juni 2025," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (8/5).
Budi menuturkan berasas kalkulasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kasus ini merugikan finansial negara mencapai US$15 juta.
Dalam proses berjalan, interogator KPK telah melakukan penyitaan atas pengembalian kerugian negara dalam corak duit sekitar US$1,42 juta dan penyitaan aset beberapa bagian dengan luas lebih dari 3 hektare di wilayah Jabodetabek.
"Tentu upaya ini sebagai bagian dari langkah awal dalam asset recovery untuk mengoptimalkan pemulihan finansial negara," ucap Budi.
Kasus ini bermulai pada 19 Desember 2016, Dewan Komisaris dan Direksi PT PGN mengesahkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PT PGN tahun 2017.
Dalam RKAP tersebut, tidak terdapat rencana PT PGN untuk membeli gas dari PT IAE.
PT IAE mendapatkan alokasi gas dari Husky Cnooc Madura Ltd (HCML) dengan rencana penyerapan gas PT IAE (pasca-realokasi sementara ke PT Petrokimia Gresik) pada tahun 2017 sebesar 10MMSCFD, tahun 2018 sebesar 15MMSCFD dan tahun 2019 sebesar 40MMSCFD.
Pada bulan Agustus 2017, Danny Praditya memerintahkan Adi Munandir (Head of Marketing PTPGN) untuk melakukan pemaparan kepada beberapa trader gas termasuk PT Isargas guna menjadi Local Distributor Company (LDC) PT PGN.
Pada 31 Agustus 2017, Adi Munandir melaksanakan perintah Danny Praditya untuk menghubungi Sofyan selaku Direktur PT IAE mengenai kerja sama pengelolaan gas.
Pada 5 September 2023, Danny Praditya memerintahkan Adi Munandir untuk melakukan pertemuan dengan pihak Isargas Grup di instansi PTPGN guna membahas kerja sama pengelolaan dan jual beli gas.
Dalam pembahasan tersebut, Sofyan selaku perwakilan dari Isargas Grup menyampaikan pengarahan dari Iswan Ibrahim untuk meminta duit muka sebesar US$15 juta berangkaian dengan rencana pembelian gas PT IAE oleh PT PGN.
Uang muka tersebut bakal digunakan untuk bayar tanggungjawab alias utang PT Isargas kepada pihak lain. Hal ini kemudian dilaporkan oleh Adi Munandir kepada Danny Praditya.
Pada periode September-Oktober 2017, Danny Praditya memerintahkan Tim Marketing PT PGN ialah Adi Munandir dan Reza Maghraby membikin kajian internal mengenai rencana pembelian gas dari PT IAE, padahal pembuatan kajian itu adalah tugas pokok dan kegunaan dari bagian Pasokan Gas PT PGN.
Selanjutnya pada 10 Oktober 2017 dalam rapat Board of Directors (BOD) PT PGN, Danny Praditya bersama-sama dengan Tim Marketing PT PGN memaparkan materi ''Update Komersial'' nan antara lain berisi Isargas Grup menyatakan setuju untuk menjual sebagian alokasi gas bumi ex-HCML miliknya kepada PT PGN dengan permintaan skema pembayaran di muka.
Isargas Grup disebut juga menawarkan kesempatan akuisisi sebagian alias seluruh saham Isargas kepada PT PGN.
(fra/ryn/fra)
[Gambas:Video CNN]