Kpai Desak Polisi Usut Tuntas Pembunuhan Kakak Beradik Di Lampung, Minta Pelaku Dihukum Berat

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengecam keras kasus pembunuhan terhadap dua anak kakak beradik di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

KPAI meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan memproses norma pelaku.

"Kami percaya kepolisian sudah melangkah bekerja dan minta bisa diusut dengan sigap dan tuntas dan proses norma kudu segera," kata Ai Maryati kepada detikai.com, Sabtu (17/5/2025).

KPAI juga mendesak agar pelaku pembunuhan terhadap kakak beradik di Lampung dihukum seberat-beratnya. KPAI mendorong proses norma seterang-terangnya.

"Jadi KPAI mendorong proses norma nan seterang-terangnya. Sehingga dihukum berat dan ini sudah menghilangkan 2 nyawa, jadi kami minta kepolisian segera bertindak dan melakukan langkah terukur sehingga norma dengan seberat-beratnya," jelasnya.

Di sisi lain, Ai Maryati mengingatkan pentingnya pemenuhan dan rehabilitasi kepada ayah dan ibu korban.

Diberikan Perlindungan Psikologis

Dia mengusulkan agar orang tua korban diberikan perlindungan psikologis.

"Kita tidak menghendaki anak-anak nan terpisah lampau ada situasi nan sangat sadis dan biadab saya kira, 2 anak sekaligus. Ini menunjukkan tidak ada kemanusiaan nan dimiliki pelaku ya," tutur Air Maryati.

Sebelumnya, penemuan mayit dua kakak beradik di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menghebohkan penduduk dan sekarang dipastikan merupakan korban pembunuhan. Kepastian tersebut disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Lampung, Kombes Pol. Pahala Simanjuntak, Kamis malam (15/5/2025).

"Kami mendapat laporan soal penemuan dua jenazah berkerabat di Pesisir Barat. Hasil pemeriksaan awal mengarah kuat pada kasus pembunuhan," ujar Pahala saat ditemui di RS Bhayangkara, Bandar Lampung.

Dia bilang, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya luka-luka serius nan diduga akibat senjata tajam pada tubuh kedua korban.

"Bekas luka di tubuh korban menjadi indikasi jelas bahwa mereka dibunuh secara brutal," ungkapnya.

Temukan Sebilah Parang

Dari hasil identifikasi, diketahui bahwa kedua korban mengalami luka berat, terutama pada bagian kepala dan tangan. Bahkan, salah satu korban diketahui mengalami putus tangan.

"Lukanya cukup parah. Salah satu korban apalagi ditemukan dengan kondisi tangan terputus," sebutnya.

Di letak kejadian, polisi juga menemukan sebilah parang nan diduga milik salah satu korban. Parang tersebut disebutkan dibawa korban terakhir kali terlihat oleh keluarganya.

"Parang nan ditemukan di TKP sudah dikonfirmasi sebagai milik korban oleh orang tuanya. Namun kami tetap bakal membawanya ke laboratorium forensik untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas dia.

Polisi juga bakal menelusuri jejak sidik jari dan bercak darah nan ditemukan di letak untuk mengidentifikasi pelaku.

Minta Keterangan Saksi

Polda Lampung saat ini telah mengerahkan tim ke letak untuk membantu proses penyelidikan nan tengah dilakukan Polres Pesisir Barat. Sejauh ini, dua orang saksi telah dimintai keterangan dan pemeriksaan tetap berlangsung.

"Kami sedang bekerja keras dan berambisi dalam waktu dekat bisa mendapatkan gambaran lebih jelas soal kronologi kejadian dan siapa pelakunya," bebernya.

Selain parang, sejumlah potongan busana juga ditemukan di sekitar TKP. Polisi tetap menyelidiki apakah barang-barang tersebut berangkaian dengan pelaku.

"Kami juga menelusuri keterangan penduduk nan pertama kali menemukan jenazah. Semua info kami dalami," tambahnya.

Hingga kini, kedua jenazah tetap menjalani proses autopsi di RS Bhayangkara Kota Bandar Lampung, nan dimulai sejak pukul 15.30 WIB. Polisi memastikan penyelidikan bakal dilakukan menyeluruh untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin

Selengkapnya