ARTICLE AD BOX
detikai.com
Rabu, 19 Mar 2025 02:15 WIB

Jakarta, detikai.com --
Anggota Komisi III DPR, Rudianto Lallo mengecam kasus penembakan nan menewaskan tiga personil kepolisian di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Kapolsek Negara Batin Iptu LO, serta dua anggotanya, Bripka PS dan Bribda GB tewas ditembak diduga oleh personil TNI saat menggerebek sabung ayam di letak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta penyelidikan kasus ini dilakukan secara transparan dan ahli agar kemudian tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Siapapun nan terlibat dalam perkara ini kudu segera di tindak tegas tanpa pandang bulu," kata Lallo saat dihubungi, Selasa (18/3).
Politikus Partai NasDem itu menegaskan Komisi III bakal mengawal proses penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya juga bakal memastikan kasus ini diselidiki secara ahli tanpa tebang pilih, meski ditengarai tempat sabung ayam milik personil TNI Kopral Kepala inisial B dan pembantu Letnan Satu inisial L.
"Jika betul nantinya hasil penyelidikan menyebut bahwa ada keterlibatan oknum TNI, maka perihal itu tidak bisa dibiarkan dan kudu ditindak tegas sesuai dengan ketentuan norma nan berlaku," ujarnya.
Lallo berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat meletakkan perhatian lebih terhadap para family tiga personil Polri tersebut. Apalagi, ketiganya gugur saat menjalankan tugas menegakkan hukum.
"Kami berambisi Kapolri dapat memastikan ketiga almarhum dan family mendapatkan haknya, baik secara norma maupun kesejahteraan," katanya.
Anggota TNI terduga pelaku penembakan tiga personel polisi Polres Way Kanan hingga tewas telah ditahan. Mereka adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selalu personil Subramil Negara Bantin.
Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar membenarkan perihal tersebut. Selanjutnya, terduga pelaku ditahanPolisi Militer Angkatan Darat di Mako Kodim 0427/WK.
"Benar sudah ditahan dan kita tetap menunggu hasil investigasi. Terima kasih," kata dia saat dihubungi, Selasa (18/3) pagi.
(fra/thr/fra)
[Gambas:Video CNN]