Kisah Jemaah Haji Tertua Asal Lampung Berusia 107 Tahun

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Namanya Sutiah binti Sunyoto. Perempuan asal Lampung Selatan itu disebut sebagai calon haji tertua pada tahun ini dari Provinsi Lampung.

Di usianya nan ke-107, dia sukses mewujudkan angan naik haji sendirian, hanya ditemani kerabatnya. "Memang saya sangat mau ke Arab, naik haji," kata Sutiah dalam bahasa Jawa lembut kepada Media Center Haji 2025, Rabu, 14 Mei 2025.

Sutiah nan kelahiran 3 Oktober 1917 itu mempunyai sembilan anak dan 25 cucu. Suaminya sudah lama meninggal dunia. Ia mendaftar haji pada 2013 dan gilirannya naik haji tiba 12 tahun kemudian. "Semua anak saya sudah pergi haji semua, tinggal saya nan belum," katanya lagi.

Anaknya nan membantunya mendaftar dan mendapat nomor porsi. Anaknya pula nan menemaninya mengikuti manasik haji. Selama menunggu waktu keberangkatan, dia mengisi waktu dengan menyibukkan diri di rumah, seperti mencabuti rumput alias bersih-bersih.

"Enggak dikasih (dibolehkan) bekerja sama anak-anak," ujar wanita nan semasa muda bekerja sebagai petani. Ia biasa menanam padi dan jagung untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk juga untuk melunasi biaya haji pada tahun ini.

Kepada MCH 2025, dia mengaku sebagai transmigran dari Banyuwangi, Jawa Timur. Keluarganya pindah ke Sidomulyo, Lampung Selatan pada 1959. "Orang Jawa, original Jowo," sahutnya lagi.

Tak Takut Berhaji Sendiri

Dengan berhaji, dia juga berkesempatan naik pesawat pertama kali. Meski hanya ditemani kerabat, tanpa anak cucu, dia mengaku tak takut melewatinya. Ia mengaku 'enak' naik pesawat. "Senang lah pokoknya," cetusnya menjawab pertanyaan wartawan.

Ia juga tak takut naik haji tanpa didampingi anak ataupun cucu lantaran sudah dititipi kepada kerabat nan dikenalnya. Mengutip laporan lampung.kemenag.go.id, sosoknya sudah mencuri perhatian sejak tiba di Asrama Haji Antara Lampung.

Tergabung dalam embarkasi JKG 19, Sutiah tiba di Madinah pada Kamis, 8 Mei 2025. Selama tinggal di Kota Nabi, dia mengaku sudah lima kali menjalani salat di Masjid Nabawi. Apa angan nan dipanjatkannya selama di Tanah Suci?

"Saya bisanya angan ayat bangku dan apa aja nan saya bisa. Qulhu (Al Ikhlas)," celotehnya dalam bahasa Jawa.

"Apa angan minta panjang umur?" tanya wartawan. "Walah, wong ya udah tua," jawabnya sembari terkekeh.

Cara Sehat di Usia Lanjut

Dengan usia lebih dari satu abad, gerak-gerik Sutiah terbilang lincah. Ia bisa melangkah sigap tanpa perangkat bantu meski badannya agak membungkuk. Pendengarannya juga cukup baik walaupun bahasa Indonesianya terbata-bata.

Saat ditanya caranya menjaga kesehatan, Sutiah mengaku tak ada perihal khusus. Ia hanya menghindari makan ayam pangkas semata lantaran tak suka. Ia juga tetap menyantap daging meski sebagian giginya sudah tanggal. Sayur-sayuran juga disantapnya. Soal sajian makanan nan disiapkan petugas haji, dia mengaku tak ada masalah.

"Makanan di sini cocok semua pokoknya," katanya.

Apa rasanya ketika disebut sebagai jemaah haji tertua? Sutiah menjawab, "Rasanya bangga," sembari tertawa malu-malu.

Jumlah Jemaah Lansia

Jemaah haji lansia tahun ini mencapai 37 persen dari total jemaah haji reguler nan mencapai 203.320 orang. Untuk itu, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) menyiapkan menu nan ramah lansia, ialah tidak terlalu pedas dan ramuan nan disesuaikan.

"Intinya, makanan ini bukan hanya halal, tapi juga kudu baik dikonsumsi oleh lansia. Gizinya terpenuhi, tepat waktu penyajiannya, dan rasanya tidak menyulitkan," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, dikutip dari laman haji.kemenag.go.id.

Selengkapnya