ARTICLE AD BOX
tim | detikai.com
Jumat, 16 Mei 2025 02:29 WIB

Jakarta, detikai.com --
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Komisi I DPR segera memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto serta jejeran mengenai untuk meminta penjelasan mengenai kejadian ledakan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat.
Ledakan berasal dari pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Pantai Cibalong, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut. Insiden nan terjadi pada Senin (12/5) pagi itu menewaskan 13 orang termasuk penduduk sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa itu terjadi, tentu saja kelak Komisi I kudu bisa memanggil Panglima dan Danrem alias organ dan jejeran nan pada saat kejadian itu terlibat," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/5).
Pihak TNI menyatakan penduduk sipil nan turut menjadi korban tewas diduga pemulung nan berupaya mengumpulkan sisa-sisa logam dari jejak ledakan, seperti serpihan granat dan mortir.
Namun pihak family membantah dan menyebut korban selama bertahun-tahun sudah terbiasa dipekerjakan TNI untuk membantu memusnahkan amunisi afkir.
Puan pun menekankan pertanggungjawaban dan penjelasan dari pihak TNI dalam penanganan kejadian ini. Sebab, ada dugaan pelibatan penduduk lokal dalam pemusnahan amunisi tanpa prosedur keamanan nan memadai ini.
"Jangan sampai terjadi lagi perihal seperti itu, kudu dievaluasi kenapa itu terjadi dan lain kali jangan sampai kemudian melibatkan masyarakat sipil," ujarnya.
Korban kejadian amunisi di Garut ini terdiri dari empat personil TNI AD dan sembilan penduduk sipil. Korban dari pihak TNI terdiri dari dua perwira dan dua bintara.
TNI AD hingga sekarang tetap menyelidiki penyebab ledakan amunisi tersebut.
(antara/rds)
[Gambas:Video CNN]