Ketua Mpr: Bangsa Indonesia Berutang Budi Kepada Pesantren

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Jumat, 24 Januari 2025 - 09:47 WIB

Jakarta, detikai.com - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menekankan bahwa peranan pesantren sangat krusial bagi Bangsa Indonesia, apalagi jauh sebelum kemerdekaan diraih.

"Bangsa Indonesia berutang budi kepada pesantren lantaran telah melakukan pendidikan bagi anak bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka," kata Muzani dalam keterangan nan diterima di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikannya dalam seminar nasional berjudul "Strategi Penguatan dan Pengembangan SDM Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam Menyongsong Indonesia Emas 2045" di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.

Ilustrasi/Belajar di pesantren.

Photo :

  • detikai.com.co.id/Purna Karyanto Musafirian

Dia pun mengapresiasi peran dan kontribusi Assalam Fil Alamin (ASFA) dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) di pesantren. Dia menekankan bahwa negara bakal meningkatkan perhatian terhadap upaya serupa.

"Hal ini dapat menjadi benchmark bagi beragam pihak untuk memikirkan kelangsungan pesantren di masa depan. Ia juga," ucapnya.

Ditemui usai aktivitas berlangsung, Muzani merinci bahwa ASFA Foundation pada kesempatan tersebut memberikan danasiwa kepada 508 mahasiswa Indonesia nan menempuh pendidikan di luar negeri.

"Mereka bakal memberi pengabdian kepada masyarakat dan bakal memberi di tengah-tengah masyarakat, setelah ada nan lima tahun (studi), rata-rata lima tahun belajar di luar negeri dan bakal kembali ke tengah-tengah masyarakat atas danasiwa dari ASFA Foundation," katanya kepada wartawan.

Ilustrasi Pesantren.

Photo :

  • detikai.com.co.id/Purna Karyanto Musafirian

Dia pun mengingatkan bahwa baik pesantren modern maupun pesantren salafiyah alias tradisional kudu menekankan kepada pengabdian bagi bangsa dan negara.

"Intinya adalah satu, gimana para santri, para alumni, para santri itu bisa memberi pengabdian nan baik kepada bangsa dan negara lantaran akhirnya negara ini kudu diisi oleh orang-orang terbaik nan ikhlas, nan berasal dari mana pun," ucap dia.

Terkait potensi besar pengembangan SDM, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun mengingatkan bakal tantangan besar pada degradasi moral generasi muda bangsa Indonesia.

"Judi online dan narkoba adalah dua tantangan paling berat nan mesti kita selesaikan melalui penguatan kerjasama seperti ini," ujarnya.

Ketua ASFA Foundation Komjen Syafruddin menjelaskan bahwa pembangunan SDM ke depan mesti disiapkan dengan serius dan dikerjakan secara bersama-sama dalam semangat sinergi dan kolaborasi.

Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga filantropi guna mendukung aktivitas penguatan SDM ini.

Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 350 ustad pengasuh pesantren dari seluruh Indonesia, sivitas akademika, dan sejumlah duta besar negara Timur Tengah. (ant)

Halaman Selanjutnya

Ditemui usai aktivitas berlangsung, Muzani merinci bahwa ASFA Foundation pada kesempatan tersebut memberikan danasiwa kepada 508 mahasiswa Indonesia nan menempuh pendidikan di luar negeri.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya