ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) sekaligus Ketua Umum Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Abu Rokhmad menginstruksikan masjid nan berada di jalur mudik lebaran Lebaran 1446 H/2025 untuk buka 24 jam guna melayani pemudik.
"Masjid nan berada di jalur mudik agar buka 24 jam," ujar Abu Rokhmad dalam keterangannya di laman resmi Kemenag.
Abu Rokhmad juga mengimbau masjid diharapkan menyediakan akomodasi toilet bersih, tempat istirahat, serta makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arahan ini sejalan dengan usulan Menteri Agama Nasaruddin Umar agar masjid di sepanjang jalur mudik dijadikan posko alias rest area guna mengurangi kepadatan di rest area, SPBU, dan akomodasi umum lainnya.
"Berikan jasa terbaik bagi pemudik, seperti toilet bersih, tempat rehat, serta minuman dan makanan untuk takjil," kata dia.
"Wujudkan masjid kita jadi Masjid Ramah Musafir (orang nan sedang dalam perjalanan)," tambahnya.
Saat ini, BKM telah terbentuk di 28.070 lembaga dari pusat hingga daerah. Sementara jumlah masjid dan musala di Indonesia sudah mencapai 690.434 berasas info Sistem Informasi Masjid (SIMAS).
Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik Lebaran bakal terjadi pada H-3 alias pada 28 Maret 2025. Pada hari itu diperkirakan terjadi pergerakan 12,1 juta orang.
"Sedangkan puncak arus kembali diprediksi terjadi pada H+5 alias 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang," ujar Dudy di Kemenhub, Jumat (14/3).
Dudy turut memprediksi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini mencapai 146,48 juta orang alias setara 52 persen dari total masyarakat Indonesia.
Terkait nomor sebaran, wilayah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen). Kemudian disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen), dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).
(rzr/mik)
[Gambas:Video CNN]