Kejayaan Nvidia Runtuh Gara-gara Trump, Huawei Langsung Gaspol

Jakarta, CNCB Indonesia - Nvidia sempat jadi sorotan industri teknologi gara-gara keahlian moncer menyusul perkembangan teknologi kepintaran buatan (AI). Nvidia sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling berbobot di dunia.

Kinerja perusahaan juga beberapa kali memecahkan rekor dengan pertumbuhan nan naik acapkali lipat. Namun, kejayaan Nvidia rupanya tidak berumur panjang.

Perang jual beli Amerika Serikat (AS) dan China nan ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berakibat besar terhadap upaya Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah ambruk 19,74%.

Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap. Angka tersebut di bawah Apple (US$3.143 triliun) dan Microsoft (US$2.912 triliun).

Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia nan dirancang unik untuk pasar China juga terancam diblokir.

Padahal, China merupakan pasar krusial bagi upaya Nvidia. Potensi Nvidia keluar dari pasar China mendatangkan kesempatan bagi Huawei nan berambisi untuk menjadi raja chip AI.

Huawei bersiap menguji prosesor AI terbaru dan paling canggih untuk menggantikan Nvidia, menurut laporan The Wall Street Journal, dikutip dari Reuters, Senin (28/4/2025).

Huawei dikatakan telah mendekati beberapa perusahaan teknologi China untuk menguji kepantasan teknis chip baru tersebut, nan disebut Ascend 910D, kata laporan itu, mengutip orang-orang nan mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan China berambisi hasil pengetesan chip AI Ascend terbaru bisa lebih canggih daripada chip H100 Nvidia nan dilarang masuk China. Sampel gelombang pertama prosesor tersebut dijadwalkan bakal diterima sekitar Mei 2025 mendatang.

Reuters melaporkan pada awal pekan ini bahwa Huawei berencana mengapalkan secara massal chip AI Ascend 910C ke konsumen China paling sigap bulan depan.

Huawei dan perusahaan teknologi China sudah kesusahan selama bertahun-tahun untuk membangun chip canggih seperti Nvidia untuk berkompetisi dengan produk-produk perusahaan asal AS dalam training model AI.

Pelatihan model AI sangat krusial untuk memroses info dan mengembangkan algoritma nan membantu mereka belajar dan membikin keputusan nan akurat.

Washintong sudah lama memblokir chip-chip AI tercanggih Nvidia ke China. Pemerintah AS cemas chip-chip tersebut digunakan untuk mengembangkan kekuatan militer China.

Chip H100 Nvidia sudah diblokir untuk dijual di China pada 2022 silam, apalagi sebelum chip tersebut resmi diluncurkan.

Nvidia menolak berkomentar dan Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

(fab/fab)

Next Article Kejayaan Nvidia Runtuh, CEO Buka-bukaan Mau Beralih ke Sini