ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) tetap berupaya memenuhi ketentuan free float saham 7,5%. Diketahui, saham bank milik J Trust asal Jepang itu telah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun 2025 lantaran tidak segera memenuhi ketentuan free float.
Direktur Kepatuhan dan Corporate Legal JTrust Bank, Felix I. Hartadi mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan negosiasi dengan beberapa investor. Ia mengatakan ada beberapa penanammodal strategis nan membantu memenuhi ketentuan free float saham.
"Kita tetap negosiasi lah, ya. Karena kita juga ada beberapa penanammodal juga untuk bisa membantu kami untuk bisa memenuhi free float-nya. Memang perlu waktu sih. Tapi kita tetap bakal berupaya untuk memenuhi ketentuannya," ujar Felix selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank JTrust, Jumat (23/5/2025).
Ia mengatakan investor-investor tersebut berasal dari lokal hingga Jepang. Namun Felix enggan membeberkan keterangan lebih lanjut siapa saja penanammodal tersebut, dia menyebut itu adalah ranah pemegang saham.
Ketika ditanya mengenai berita nan beredar bahwa Tommy Soeharto berkeinginan menjadi penanammodal strategis, Felix menolak untuk berkomentar.
"Wah, nggak ada infonya. No comment," ucapnya.
Felix mengatakan tidak ada sasaran waktu kapan suspensi saham itu dapat dibuka. Ia hanya memastikan proses pemenuhan ketentuan free float itu terus berjalan.
Di sisi lain, Bank JTrust juga hendak melakukan kuasi reorganisasi namalain menghapus defisit saldo untung tanpa melakukan reorganisasi secara norma alias formal. Dengan begitu, Direktur Keuangan dan Perencanaan JTrust Bank Helmi A. Hidayat mengharapkan tahun depan pihaknya sudah dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham.
"Kita memang lagi berupaya untuk melakukan nan disebut kuasi reorganisasi, ialah set off kerugian melangkah nan cukup besar dari bank-bank sebelumnya. Waktu kita akuisisi, ya mudah-mudahan setelah kita duduk sini, ada calon penanammodal dan kita itu kita kuasi. Dan mudah-mudahan tahun depan sudah bisa bagi dividend," pungkas Helmi pada kesempatan nan sama.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Logistik Batu Bara Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Global
Next Article BEI Buka Peluang Tingkatkan Jumlah Free Float Saham