ARTICLE AD BOX
Jakarta - Sebuah studi terbaru mengungkap berita mengejutkan soal kanker nan jarang dibicarakan: kanker usus buntu namalain adenokarsinoma apendiks (AA). Penelitian nan dipublikasikan di Annals of Internal Medicine ini menunjukkan nomor kasus kanker usus buntu melonjak tajam pada mereka nan lahir setelah tahun 1945, terutama di kalangan generasi X dan milenial.
Studi dilakukan oleh tim dari Vanderbilt University Medical Center menggunakan info dari SEER (Surveillance, Epidemiology, and End Results) Program milik National Cancer Institute, AS. Mereka mengawasi info sepanjang 1975 hingga 2019, dan menyusun 21 golongan kelahiran untuk dianalisis.
Kenaikan 4 Kali Lipat di Generasi 1985
Dalam studi ini, sebanyak 4.858 orang berumur 20 tahun ke atas didiagnosis dengan AA primer nan telah dikonfirmasi secara patologis. Ini termasuk beragam jenis histologi: nonmukosa, mukosa, goblet cell, hingga signet ring cell carcinoma.
Hasilnya mencengangkan, tingkat kejadian kanker usus buntu lebih dari tiga kali lipat pada golongan kelahiran 1980, dan apalagi naik empat kali lipat pada mereka nan lahir tahun 1985.
"Temuan ini sangat signifikan, khususnya pada Generasi X dan Milenial," tulis peneliti utama Dr. Andreana N. Holowatyj, PhD, MSCI.
Tanda Beban Penyakit Akan Meningkat
Para peneliti menyebut peningkatan nomor kejadian pada generasi muda bisa menjadi indikasi beban penyakit nan bakal datang. Mereka pun menekankan perlunya penelitian lebih lanjut, terutama mengenai jenis histologi dari kanker ini nan tetap belum banyak diketahui masyarakat luas.
"Kanker usus buntu ini memang tergolong langka, tapi trennya menunjukkan bahwa kita tidak bisa lagi mengabaikannya," jelas tim peneliti dalam kesimpulan.
Kenali Gejalanya
Meski tidak dibahas secara perincian dalam studi ini, secara umum, indikasi nan muncul bisa mirip dengan radang usus buntu biasa, seperti:
- Nyeri di perut bagian kanan bawah
- Mual alias muntah
- Penurunan berat badan tanpa karena jelas
- Gangguan pencernaan berkepanjangan
Bila Anda alias family mengalami indikasi tersebut, segera periksakan ke dokter.
(naf/kna)