ARTICLE AD BOX
Jakarta - Sudah lama dikatakan bahwa melangkah 10 ribu langkah per hari adalah kunci untuk kesehatan nan lebih baik, dengan penelitian nan menghubungkan jalan kaki secara teratur dengan peningkatan kebugaran kardiovaskular, peningkatan kualitas tidur, dan apalagi akibat demensia nan lebih rendah. Namun nomor itu tidak didasarkan pada sains.
Selain itu banyak dari kita kesulitan meluangkan dua jam untuk mencapai sasaran tersebut lantaran kesibukan kerja dan tanggungjawab lainnya.
Kabar baiknya, ada solusi nan lebih efisien untuk mendapatkan faedah kesehatan setara 10.000 langkah dalam waktu nan jauh lebih singkat ialah metode 'jalan kaki ala Jepang' alias interval walking.
Manfaat Tak Terduga dari Interval Walking
Sebuah studi di Jepang pada tahun 2007 melibatkan 246 orang dewasa berumur rata-rata 63 tahun. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok: tidak melangkah kaki sama sekali, melangkah kaki terus menerus dengan kecepatan sedang (8.000+ langkah/hari), dan golongan ketiga melakukan interval walking.
Kelompok interval walking melangkah kaki perlahan selama tiga menit, lampau melangkah sigap dengan upaya keras selama tiga menit, mengulang siklus ini selama 30 menit, empat kali alias lebih dalam seminggu.
Hasilnya, mereka nan melakukan interval walking terbukti lebih unggul dalam meningkatkan tekanan darah, kadar glukosa darah, dan indeks massa tubuh. Metode ini juga menghasilkan peningkatan terbesar dalam kekuatan otot kaki dan kapabilitas aerobik (kemampuan tubuh menyerap dan menggunakan oksigen). Studi jangka panjang apalagi menunjukkan metode ini melindungi dari penurunan kekuatan dan kebugaran nan terjadi seiring penuaan.
"Interval walking adalah salah satu perangkat nan paling sering diabaikan namun sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan jangka panjang, terutama pada orang dewasa paruh baya dan lansia," kata Dr Ramit Singh Sambyal, kepada NYPost.
Tips Menguasai Jalan Kaki ala Jepang
Untuk memastikan mencapai kecepatan nan tepat, langkah ini bisa dilakukan.
- Gunakan fitness tracker: Targetkan 70 persen hingga 85 persen dari debar jantung maksimal saat melangkah cepat, dan biarkan turun menjadi 40 persen hingga 50 persen saat melambat.
- Gunakan "tes bicara" (talk test): Jika tak punya fitness tracker untuk mengecek kecepatan, bisa lakukan talk test. Caranya, saat melangkah cepat, usahakan bisa mengucapkan beberapa patah kata namun sigap terengah-engah. Saat santai, mengetahuinya dengan bisa mengobrol dengan nyaman.
- Mulai perlahan: Jika kesulitan mempertahankan kecepatan sigap selama tiga menit penuh, mulailah dengan meningkatkan kecepatan 20-30 detik lampau ulangi.
(kna/kna)