ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 05 Apr 2025 00:33 WIB

Jakarta, detikai.com --
Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan Presiden Prabowo Subianto memiliki hubungan nan erat dengan Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang sejak masa kecil.
"Bapak Presiden itu mengenal baik Bapak Uskup Kupang, berbareng dengan temannya waktu Pak Simon tetap kecil. Jadi tetap ada hubungan keluarga," kata Suharyo seusai melayat di Katedral, Jakarta, Jumat (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Suharyo menjawab kunjungan Prabowo ke Gereja Katedral Jakarta, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Mgr. Petrus Turang.
Ia mengatakan kehadiran Presiden menjadi penanda kedekatan pribadi nan telah terjalin lama antara dirinya dan mendiang uskup.
"Maka, beliau menyempatkan datang di tengah-tengah kesibukannya, meskipun hanya beberapa menit," ujar Kardinal Suharyo.
Suharyo menyebut Mgr. Petrus Turang, nan lahir di Manado, telah melayani sebagai Uskup di Kupang selama lebih dari 27 tahun. Meskipun bukan putra daerah, pengabdiannya nan panjang di Nusa Tenggara Timur membuatnya diputuskan untuk dimakamkan di Kupang.
"Beliau adalah orang Manado. Tetapi sudah 27 tahun lebih, nyaris 28 tahun, menjadi uskup di Kupang. Maka diputuskan untuk dimakamkan di Kupang," katanya.
Jenazah Mgr. Petrus Turang dijadwalkan diberangkatkan dari Jakarta pada Senin (1/4) awal hari menuju Kupang.
"Nanti malam bakal berangkat dari sini jam 23.00. Ikut pesawat besok jam 06.00 langsung dibawa ke Kupang, dan bakal dimakamkan pada hari Selasa di Kupang," ujar Suharyo.
Selain itu, dia juga memastikan bahwa ucapan duka dari Vatikan bakal disampaikan secara resmi dalam misa pemakaman.
Mgr. Petrus Turang meninggal bumi pada Jumat pukul 06.02 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah menjalani perawatan intensif.
(fra/antara/fra)
[Gambas:Video CNN]