ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono berjumpa dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di kediamannya, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Hendro menuturkan kehadiran Luhut disambut dengan hangat. Suasana berlebaran antar keduanya tetap terasa.
Hendropriyono menyampaikan, banyak perihal dibahas berbareng Luhut. Tak terkecuali soal strategi nasional dalam menghadapi persaingan ekonomi global. Menurut dia, langkah Luhut nan mengerahkan segenap potensi dan kekuatan bangsa untuk memenangkan perang bumi ekonomi patut diapresiasi.
"Saya memuji LBP nan mengerahkan segenap potensi dan kekuatan kita untuk memenangkan perang bumi ekonomi perdagangan dan finansial saat ini bagi kepentingan nasional," kata Hendropriyono, Sabtu (12/4/2025).
Hendropriyono optimis, berbareng Presiden Prabowo Subianto, Luhut dan para pengurus negara saat ini mempunyai keahlian nan mumpuni untuk menghadapi situasi ekonomi dunia saat ini.
"Kita juga percaya bahwa Presiden Prabowo Subianto, Luhut Binsar Pandjaitan dan para pengurus Negara sekarang mempunyai keahlian nan mumpuni untuk melakukan pengamanan, penyelidikan dan penggalangan terhadap semua pihak nan saling berhadap-hadapan di pora internasional ini," dia menandasi.
Prabowo Subianto Minta Waktu Bertemu Donald Trump Bahas Tarif Impor
Presiden Prabowo Subianto ingin berjumpa dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membahas soal tarif impor.
"Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan," kata Prabowo di Turki, seperti dikutip Sabtu (12/4/2025).
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil jalur negosiasi dalam merespons kebijakan tarif impor nan diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, keputusan ini didasari pertimbangan Amerika Serikat merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan dalam beragam pembicaraan dan rapat, Presiden Prabowo memberikan pengarahan agar Indonesia tidak mengambil langkah konfrontatif, melainkan menempuh strategi diplomasi ekonomi melalui negosiasi.
Sementara itu, menyikapi kondisi AS dan China, Prabowo berambisi keduanya mencapai titik temu. Sehingga semua pihak tidak ada nan merasa dirugikan.
"Saya berambisi pada akhirnya, mereka bakal mencapai kesepakatan, saya harap," ujar dia.
Sebagai informasi, Perang jual beli antara Amerika Serikat dan China semakin memanas dengan tarif impor jawaban nan saling diterapkan kedua negara.
Donald Trump menargetkan tarif tinggi terhadap peralatan impor dari China nan mulai bertindak Kamis, 10 April 2025. Seiring perihal itu, Gedung Putih menjelaskan jika tarif kumulatif kepada China sebenarnya bakal mencapai 145 persen.
China pun membalas tarif timbal kembali Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menaikkan tarif impor atas barang-barang AS menjadi 125 persen dari 84 persen.
Menlu Sugiono Ungkap Indonesia Sudah Ajukan Pertemuan Prabowo-Donald Trump
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menyebut bahwa Indonesia telah mengusulkan permintaan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Prabowo Subianto, salah satunya untuk membahas tarif impor nan dilayangkan AS.
Bahkan, pengajuan tersebut dikirimkan jauh sebelum Trump mengumumkan kebijakan tarif impor.
"Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump untuk beberapa waktu nan agak jauh sebelum tarif. Tentu saja dalam kaitan dengan hubungan bilateral kedua negara, tapi sekarang ada perkembangan situasi, kita lihat," kata Menlu Sugiono saat ditemui media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025).
Sementara mengenai tanggal pertemuan, dia tetap belum dapat mengonfirmasinya.
"Itu tergantung kapan diterimanya," lanjut dia.
Sementara itu secara unik mengenai tarif impor AS, Menlu Sugiono menyebut sudah ada tim unik dari Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) nan dikirim oleh Indonesia guna membahas dan melakukan negosiasi.
"Kalau dari tim, saya kira sudah ada nan bakal juga berangkat ke sana," tegasnya.