Jumat Gelap! Ihsg Anjlok 3,6%, Terjun Ke Level 6.200-an

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 3,6% menjelang penutupan perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2025).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, per pukul 15.40 WIB, IHSG turun 233 poin ke level 6.251,67. Sebanyak 577 saham turun, 75 naik, dan 138 tidak berubah. 

Nilai transaksi terbilang ramai, mencapai Rp 12,87 triliun nan melibatkan 15,81 miliar saham dalam 1,14 juta kali transaksi. 

IHSG ambruk seiring dengan kaburnya biaya asing dari pasar modal RI. Sepanjang tahun berjalan, net foreign sell telah mencapai Rp 18,98 triliun di seluruh pasar.

Menurut kajian MNCS Daily Scope Wave hari ini, Jumat, (28/2/2025), koreksi dari IHSG pun sudah menembus area support di Rp6.500, dengan demikian diperkirakan koreksi IHSG tetap rawan bersambung untuk menguji rentang area Rp6,269-Rp6,399.

Melihat perihal ini, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penanammodal kudu lebih selektif dalam memilih saham. Adapun setelah kejadian ini, area support IHSG bakal berada di Rp6.356 dan resist di 6.456.

"Investor dapat condong selektif dalam pemilihan sahamnya dan dapat mencermati perkembangan secara makro dan beberapa emiten yg sdg rilis keahlian Full Year (FY) 2024-nya," ungkap Herditya kepada detikai.com.

Di sisi lain, Analis saham Alfred Nainggolan mengatakan, sentimen koreksi bursa dunia menjadi sentimen pengoreksi bursa IHSG. Selain itu, tindakan jual asing nan masif nan terus berjalan membikin tekanan jual semakin kuat (Herding Behavior).

"Minimnya sentimen domestik , apalagi pemberitaan mega korupsi, "trust" Danantara, Downgrade, hingga laporan keahlian bigbank di awal 2025 yg rendah ikut menekan IHSG. Stabilitas domestik (Ekonomi dan Politik) sedang terganggu, ditambah kondisi eksternal nan berat (Trump, Inflasi, The FED) Rupiah tidak punya tenaga untuk tidak terdepresiasi," jelas Afred.

Meski di tengah beberapa sentimen negatif tersebut, Alfred berpesan pada penanammodal jangka panjang untuk bisa memandang momentum ini sebagai potensi untuk membeli saham di nilai murah. Ia pun membidik rentang support IHSG berikutnya di nomor Rp6.260.

"Investor (Periode investasi panjang) tentu dengan penurunan nilai saham yg lebih besar dari penurunan keahlian membikin valuasi sahamnya semakin murah, bisa menjadi momentum untuk akumulasi (cicil) beli," tuturnya.

Terpisah, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya bakal mengadakan pertemuan dengan para pelaku pasar pada Senin, (28/2/2025) mendatang. Iman menyebut bahwa BEI juga bakal berbincang dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mencari solusi nan dapat diterapkan dalam jangka pendek.

"Kami tidak diam. Kami bakal memandang langkah-langkah nan bisa diambil. Senin nanti, kami bakal mengumpulkan para pelaku pasar. Sebagai SRO, kami mempunyai peran dalam ekosistem ini, dan kami bakal berbincang dengan para pelaku mengenai apa nan bisa dilakukan, kata Iman di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, (28/2/2025).


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Semringah Saat IHSG Terperosok ke Level 6.500-an

Next Article IHSG Dibuka Merah, Balik Lagi ke Level 7.400-an

Selengkapnya