Antisipasi Banjir Lahar Dingin Di Das Anai, Kementerian Pu Bangun 9 Sabo Dam Gunung Marapi Sumbar

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Tanah Datar Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan Kementerian PU bakal membangun 6 sabo dam nan berada di Kabupaten Tanah Datar dan 3 sabo dam di Kabupaten Agam. Pembangunan Sabo Dam bermaksud untuk mengurangi akibat dan akibat banjir lahar dari erupsi Gunung Marapi.

"Pembangunan 1 sabo dam memerlukan biaya Rp25 miliar. Kalau lahan sudah siap, Insya Allah segera dibangun 6 sabo dam di Tanah Datar dan 3 sabo dam di Agam," kata Menteri Dody saat meninjau lokasi rencana pembangunan Sabo Dam nan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (3/5/2025).

Dalam tinjauan tersebut, Menteri Dody turut didampingi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo.

Menteri Dody mengatakan, kondisi Gunung Marapi nan tetap tetap aktif bakal menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat terhadap potensi bencana. Untuk itu, Menteri Dody meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V untuk segera merealisasi pekerjaan bentuk sabo dam sesuai dengan rencana. 

"Tadi di atas (gunung) diinformasikan oleh Komisi V DPR RI ada 1 juta m³ abu. Diharapkan Sabo Dam ini nantinya bisa melindungi masyarakat akibat musibah galodo (banjir lahar dingin)," kata Menteri Dody.

Pembangunan Sabo Dam di DAS Anai

Pembangunan sabo dam DAS Anai merupakan upaya mitigasi musibah banjir lahar dan banjir bandang akibat dari erupsi Gunung Marapi pada Mei 2024 lalu.

Enam sabo dam di Kabupaten Tanah Datar meliputi 3 sabo dam di Sungai/Batang Malana, 2 sabo dam di Sungai/Batang Anai, dan 1 Series River Training Works di Sungai/Batang Pagu-Pagu. Kemudian 3 sabo dam lagi bakal dibangun di Sungai/Batang Katik, Kabupaten Agam. 

Secara teknis, Sabo Dam di DAS Anai dibangun bertingkat di tengah bendung ,sehingga sabo dapat mengalirkan air, sekaligus membendung sedimen alias endapan material vulkanik. Apabila bendung tidak bisa menahan semua aliran debris, maka bakal dilewatkan melalui bagian atas (overtopping), sehingga dapat meminimalisir akibat musibah banjir lahar di hilir.

(*)

Selengkapnya