Jp Morgan Ingatkan Akan 'ada Pertumpahan Darah' Gara-gara Trump

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Kebijakan tarif impor terbaru nan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kepada negara-negara mitra dapat membikin gejolak ekonomi di global, termasuk di Indonesia, Kamboja, dan Malaysia.

Namun, tidak hanya berpengaruh kepada negara mitra jual beli AS, kebijakan tarif ini juga bakal berakibat jelek ke perekonomian AS itu sendiri. Hal ini diungkap oleh perusahaan jasa finansial multinasional nan bergerak di bagian perbankan, investasi, dan manajemen aset ialah JP Morgan. JP Morgan menilai potensi AS terkena resesi semakin besar dengan adanya kebijakan tarif baru ini.

Kepala ahli ekonomi dunia JP Morgan mempunyai pandangan suram terhadap kebijakan tarif garang Presiden Trump. Dia mengatakan "akan ada pertumpahan darah" akibat kebijakan Trump tersebut.

Dalam catatan penelitian kepada pengguna nan diterbitkan pada Kamis (3/4/2025) kemarin, ahli ekonomi JP Morgan memperingatkan akibat ekonomi dunia jatuh ke dalam resesi telah meningkat dari 40% menjadi 60% sebagai respons terhadap pengumuman kebijakan tarif pada Rabu lalu.

"Kebijakan AS nan disruptif telah diakui sebagai akibat terbesar bagi prospek dunia sepanjang tahun," ujar riset JP Morgan, dikutip dari Business Insider.

"Berita terbaru memperkuat kekhawatiran kami lantaran kebijakan perdagangan AS telah berubah secara drastis menjadi kurang berkawan bagi upaya daripada nan kami perkirakan," tambah riset tersebut.

Para ahli ekonomi raksasa perbankan itu menggambarkan tarif "pada tingkat dasar" sebagai peningkatan pajak fungsional atas pembelian peralatan impor oleh rumah tangga dan upaya AS.

Mereka juga mengatakan bahwa peningkatan biaya impor nan disebabkan oleh rencana tarif Trump diperkirakan bakal mengakibatkan nilai nan lebih tinggi untuk segala perihal mulai dari bahan pokok hingga busana dan pembelian nan lebih besar seperti mobil serta peralatan.

Analis JP Morgan mendapati bahwa pengumuman minggu ini, menyusul kenaikan tarif sebelumnya, meningkatkan tarif pajak rata-rata AS "sekitar 22% poin menjadi sekitar 24%," setara dengan sekitar 2,4% dari total nilai semua peralatan dan jasa nan diproduksi di negara tersebut.

"Kenaikan sebesar ini bakal setara dengan kenaikan pajak terbesar sejak Perang Dunia II. Dampaknya dapat diperbesar melalui pembalasan, penurunan sentimen upaya AS, dan gangguan rantai pasokan," ungkap riset JP Morgan.

"Oleh lantaran itu, kami menekankan bahwa kebijakan ini, jika dipertahankan, kemungkinan bakal mendorong ekonomi AS dan mungkin dunia ke dalam resesi tahun ini. Pembaruan pohon skenario probabilitas kami menegaskan perihal ini, meningkatkan akibat resesi tahun ini menjadi 60%," lanjut riset tersebut.

Namun, resesi nasional alias dunia bukanlah suatu konklusi nan sudah pasti, ahli ekonomi JP Morgan menawarkan sebagai hikmah positif nan mungkin bisa dipetik.

"Di luar poin nan jelas bahwa tindakan kebijakan dapat diubah dalam beberapa minggu mendatang, kami terus menekankan bahwa ekspansi AS dan dunia berdiri kokoh dan kudu bisa menahan guncangan berukuran sedang," ujar riset JP Morgan.

Meski begitu, untuk saat ini, para ahli ekonomi JP Morgan memandang penerapan penuh dari kebijakan nan diumumkan sebagai guncangan ekonomi makro nan substansial dan dapat menjadi guncangan ekonomi nan tidak mudah untuk diatasi, jika kebijakan Trump terus berlanjut.

Sebelumnya, Trump telah resmi mengumumkan tarif besar sebesar 10% pada barang-barang dari negara mana pun nan diekspor ke Amerika Serikat dan tarif nan lebih tinggi lagi untuk 60 negara mitra jual beli AS, dengan defisit perdagangan terus-menerus dengan AS.

Tarif "Hari Pembebasan" nan bertindak luas ini berakibat pada negara-negara termasuk China dan Jepang, serta Uni Eropa, apalagi negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kebijakan tarif ini merupakan tambahan dari tarif nan bertindak saat ini terhadap mitra jual beli utama AS, Kanada dan Meksiko.


(chd/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bursa Asia Anjlok Usai Trump Umumkan Tarif Impor Jepang-Korsel

Next Article Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Bursa Asia Malah Koreksi!

Selengkapnya