Jokowi Tak Hadir Ke Bareskrim Terkait Kasus Ijazah Palsu, Diwakili Tim Kuasa Hukum

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tidak bakal memenuhi panggilan interogator Bareskrim Mabes Polri secara langsung dalam penyelidikan mengenai laporan ijazah palsu. Kehadiran Jokowi dalam proses norma tersebut bakal diwakili oleh tim kuasa norma dan perwakilan keluarga.

Pemeriksaan dijadwalkan berjalan pada Jumat pagi, 9 Mei 2025, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Tim norma menyatakan bakal membawa sejumlah arsip krusial nan diminta penyidik.

"Betul, kami memenuhi permintaan Bareskrim untuk membawa arsip nan dibutuhkan," ujar kuasa norma Jokowi, Yakup Hasibuan, saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).

Sementara itu, ajudan Jokowi, Kompol Syarif, juga menegaskan Jokowi tidak bakal datang secara pribadi dalam pemeriksaan tersebut. Semua proses bakal diwakilkan kepada tim kuasa hukum.

"Bukan Pak Jokowi nan hadir. Saya datang sebagai perwakilan keluarga, berbareng dengan tim kuasa norma Pak Jokowi," jelas Syarif.

Polisi Periksa 31 Saksi, Termasuk Teman Sekolah dan Kuliah Jokowi

Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri tengah mengumpulkan piagam milik teman-teman Presiden ke-7 RI Jokowi saat mengenyam pendidikan di SMA Negeri 6 Solo dan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan atas laporan nan dilayangkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mengenai dugaan piagam tiruan nan ditudingkan kepada Jokowi.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Raharjo Puro menyampaikan bahwa kehadiran tim interogator dan tim Laboratorium Forensik (Labfor) ke Polresta Solo merupakan bagian dari proses menindaklanjuti laporan masyarakat nan dilayangkan oleh TPUA mengenai keaslian piagam milik mantan Wali Kota Solo. Ia menuturkan bahwa proses penyelidikan ini telah berjalan selama satu bulan dengan mencakup  wilayah Solo hingga Yogyakarta.

“Di mana kami saat ini adalah aktivitas untuk mengambil sampel pembanding di mana itu salah satu dari aktivitas penyelidikan di mana kita memerlukan sampel pembanding untuk uji labfor. Adapun aktivitas itu merupakan pelayanan kami kepada masyarakat agar mempermudah dan mempercepat proses penyelidikan. Dari sampel nan diberikan itu dari rekan Bapak Joko Widodo piagam dari rekan saat di SMA dan kuliah. Ini nan nantinya bakal kita jadikan uji pembanding oleh labfor,” ujarnya di Polresta Solo, Kamis (8/5/2025).

Tak hanya mengumpulkan piagam dari orang-orang nan pernah berguru dan berkuliah berbareng satu angkatan dengan Jokowi, Djuhandhani juga menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi mengenai tuduhan tersebut. Mereka nan diperiksa termasuk teman-teman sekolah dan kuliah Jokowi, baik saat di SMA Negeri 6 Solo maupun di Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta serta pihak TPUA nan menjadi pelapor.

“Di samping uji labfor dan menguji dokumen-dokumen nan ada, kita sudah melakukan beragam kegiatan, pemeriksaan sudah. Memeriksa sekitar 31 saksi itu ada nan dari jenis pendumas (pengaduan masyarakat) maupun kawan kuliah, kawan SMA dan sebagainya nan kita adakan klarifikasi. Saat ini prosesnya tetap dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

Selidiki Dokumen Kuliah di UGM

Djuhandhani menjelaskan bahwa penyelidikan bakal terus dijalankan untuk memastikan apakah ijazah Jokowi sesuai dengan dugaan dalam pelaporan nan dituding palsu. Penyelidikan ini dimaksudkan agar laporan nan diajukan TPUA dapat segera dipastikan kebenarannya berasas kebenaran dan bukti nan sah.

“Untuk tindak lanjut lebih lanjut, kami bakal terus melaksanakan penyelidikan sehingga nantinya bakal bisa kita jadikan untuk kira-kira perkara ini diberikan kepastian hukum. Apa kepastian hukumnya? Apakah itu betul sesuai nan diadukan. Kalau sesuai nan diadukan tentu saja kita bakal melakukan proses-proses penyelidikan lebih lanjut. Namun jika tidak sesuai dengan apa nan diadukan dan kita lihat secara saintifik, kita pengujiannya secara saintifik dilaksanakan labfor,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa saat ini pihak interogator sedang memeriksa beragam arsip nan berangkaian dengan perkuliahan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. Proses ini tidak hanya terbatas pada ijazah, tetapi juga mencakup arsip administratif sejak awal perkuliahan hingga kelulusan.

“Di samping ijazah, kami menguji beragam arsip nan ada di UGM baik itu arsip saat beliau mendaftar dan dokumen-dokumen nan didalilkan oleh pendumas. Kan pendumas mendalilkan adanya piagam palsu, skripsi tiruan dan lain sebagainya nan diajukan oleh pendumas tentu saja, kita bakal menguji semuanya secara scientific nan tidak terbantahkan,” tegasnya.

Selengkapnya