ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Selasa, 22 April 2025 - 14:12 WIB
Jakarta, detikai.com – Pertemuan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dengan para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah alias Serdik Sespimmen Polri, menuai beragam reaksi. Mengingat Jokowi bulan lagi sebagai Presiden.
Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, ikut memberi tanggapan soal foto nan beredar tersebut. Dia menilai, harusnya pertemuan tersebut tak diunggah ke media sosial. Sebab, bakal menimbulkan beragam dugaan salah satunya Jokowi yang bakal dianggap post power syndrome.
"Ya mungkin dapat pengarahan sewajarnya jika dia tertutup aja, fine. Tapi jika di ruang terbuka kan orang anggapannya jadi beda-beda. Wah ini jangan-jangan Pak Jokowi tetap post power syndrome," ucap Sahroni kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 22 April 2025.
Menurut Sahroni, membuka pertemuan itu ke publik dinilai kurang tepat terlebih Jokowi merupakan mantan Presiden RI.
"Kalau ngomong secara pribadi ya, jika dia tidak upload di ruang publik, gue rasa nggak apa-apa. Tapi jika di ruang publik, menurut gue kurang pas," ucapnya.
"Secara niat baik, baik sekali ya pak. Tapi nggak usah di-upload lah. Ini pribadi ya, bukan atas nama partai," sambung dia.
Di sisi lain, Sahroni menilai tidak ada nan salah dengan pertemuan itu. Namun, dia menyoroti apakah Sespimmen Polri telah mendapatkan izin dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghadiri pertemuan tersebut.
"Namanya mantan Presiden, nan dipertanyain adalah itu sudah izin belum sama komandan tertingginya di lembaga pendidikan, pertanyaannya sudah izin belum?" kata Sahroni.
"Kalau belum izin, harusnya dia jangan pakai baju dinas. Mendingan pakai baju biasa, datang rame-rame, oh namanya silaturahmi sebagai warga. Tapi jika udah pakai baju biasa, dia kudu izin sama komandannya," pungkas dia.
Halaman Selanjutnya
"Namanya mantan Presiden, nan dipertanyain adalah itu sudah izin belum sama komandan tertingginya di lembaga pendidikan, pertanyaannya sudah izin belum?" kata Sahroni.