ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono menyebut dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat nan sukses diidentifikasi bakal dibawa family mereka ke Pekan Baru dan Makassar.
Pihak RS Polri juga sudah berkoordinasi dengan family korban mengenai proses pengangkutan dan pengiriman jenazah.
"Tadi dari tim rumah sakit sudah berkoordinasi dengan personil keluarga, bahwa kelak ada satu korban nan bakal dibawa ke Pekanbaru, satu korban bakal dibawa ke Makassar," kata Prima saat konvensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Prima menjelaskan Zukhi Fitria Rahdja (42) dibawa ke Pekanbaru menggunakan pesawat, sedangkan Aulia Belinda Kurapak (28) bakal dibawa family ke Makassar.
Lalu, jenazah Osima Yukari (29) bakal dititipkan terlebih dulu di RS Polri Kramat Jati hingga menunggu kehadiran keluarga.
"Satu korban mungkin tetap diinapkan ke rumah sakit. Osima Yukari hasil koordinasi dititipkan ke rumah sakit itu lantaran orang tuanya tetap berada di luar negeri," ujar Prima nan dikutip dari Antara.
Sementara itu, Karo Dokter Polisi RS Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Nyoman Eddy Purnama mengatakan, sudah ada sistem pemulangan jenazah korban kebakaran usai diidentifikasi. Pihak RS Polri menyiapkan peti jenazah dan ambulans untuk membawa jenazah.
"Begitu kita tempatkan, kita putuskan, itu artinya sudah kontak dengan keluarganya. Sudah disiapkan sistem seperti biasa. Menyiapkan peti, kemudian jenazah mau dibawa kemana, koordinasi dengan keluarga," jelas Nyoman.
Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) menyerahkan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, atas nama Zukhi Fitria Rahdja (42) ke pihak family untuk dibawa ke Pekanbaru, Riau pukul 11.09 WIB tadi.
Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sukses mengidentifikasi tiga dari 14 korban nan dilaporkan lenyap akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.
Hasil identifikasi itu berasas 14 kantong nan berisi bagian tubuh (body part) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya tetap dalam proses identifikasi mendalam.