ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Seiring meningkatnya minat konsumen, saat ini ada banyak merek kosmetik nan beredar di pasaran. Beberapa merek baru nan muncul apalagi bisa bersaing dengan merek kosmetik mewah, dengan nilai nan lebih terjangkau.
Kendati demikian, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar meminta para konsumen agar teliti sebelum membeli produk kosmetik. Sebab tengah marak peredaran kosmetik mengandung bahan nan rawan dan ilegal.
"Sekarang begitu banyak peredaran kosmetik dan diminati. Padahal beberapa di antaranya belum terdaftar di BPOM. Perlu diwaspadai kosmetik nan tidak memenuhi persyaratan keamanan, faedah dapat berisiko terhadap kesehatan," kata Taruna Ikrar saat aktivitas 2025 COSMAX Innovation Conference di Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kosmetik dengan kategori rawan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan masalah kulit nan berisiko, seperti timbul ruam alias kulit merah, kulit perih dan panas, kulit tidak sehat, muncul jerawat, alergi, kanker, jangkitan mata, dan membahayakan organ dalam tubuh.
Adapun ciri-ciri kosmetik nan kondusif menurutnya ialah sesuai dengan komposisi, konsentrasi, dan efikasi nan diklaim alias dicantumkan.
Mengikuti izin nan berlaku, terutama izin BPOM. Selanjutnya, mempunyai izin edar BPOM. Serta tidak mengandung bahan dilarang alias bahan berbahaya.
"Kosmetik itu kudu kondusif dan ada beberapa karakter untuk dikenali. Pertama kudu sesuai kualitas, mempunyai faedah nan sesuai. Dan tentunya telah terdaftar di BPOM RI," paparnya.
Daerah dengan peredaran kosmetik terlarangan terbanyak
BPOM menemukan kosmetik terlarangan dan/atau mengandung bahan rawan senilai lebih dari Rp 8,91 miliar selama periode Oktober hingga November 2024.
"Temuan kosmetik terlarangan dan/atau mengandung bahan rawan ini berjumlah 235 item (205.400 pieces)," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konvensi pers, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan jenis pelanggaran pada temuan ini, ada 4 wilayah di Indonesia dengan nilai keekonomian temuan nan signifikan. Jawa Barat merupakan wilayah dengan temuan terbanyak hingga mencapai lebih dari Rp 4,59 miliar.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Industri Kecantikan Kian Glowing, Produk Lokal Tampil Global
Next Article Duh! Ahli Temukan Mikroplastik di Lipstik hingga Sunscreen