ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Selasa, 18 Februari 2025 - 15:07 WIB
Jakarta, detikai.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto tak masalah didemo mahasiswa mengenai dengan kebijakan nan diterapkan di pemerintahannya.
Prasetyo mengatakan demikian lantaran sebagai respons adanya demonstrasi berjudul #Indonesia Gelap nan digelar oleh sejumlah komponen mahasiswa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat dan wilayah lain pada Senin 17 Februari 2025.
"Enggak masalah (Prabowo didemo mahasiswa)," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2025.
Prasetyo menuturkan, Prabowo menerima semua kritik dengan tangan terbuka. Namun, dia berambisi kritik nan disampaikan itu konstruktif bukan negatif.
"Sekali lagi aspirasi itu kami terima dengan tangan terbuka. nan krusial adalah semangatnya," ujar Prasetyo.
Mensesneg RI, Prasetyo Hadi
Photo :
- detikai.com.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Menurut dia, semangat mengkritik mesti kontruktif. Bukan asal kritik nan tendensinya negatif.
"Jangan kritik nan misalnya condong tendensinya negatif, condong tendensinya membentur-benturkan, energinya negatif, bukan untuk perbaikan," lanjut Prasetyo.
Sebelumnya, tindakan demonstrasi berjudul 'Indonesia Gelap' digelar beragam komponen mahasiswa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin 17 Februari. Aksi demo itu berujung ada kericuhan.
Salah satu komponen nan yang ikut adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Mereka mengkritik beragam kebijakan pemerintah nan dinilai merugikan masyarakat dan menuntut perubahan.
Aksi demo dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu berjalan dengan orasi dan penyampaian beberapa tuntutan. Pun, situasi mulai memanas saat terjadi tindakan pelemparan barang ke arah abdi negara keamanan.
“Kami meminta agar para peserta tindakan tidak melakukan provokasi dengan menunjuk-nunjuk alias melempar peralatan ke arah kami,” ujar salah seorang polisi dari pengeras bunyi sekitar pukul 18.00 WIB.
Dalam tindakan demo 'Indonesia Gelap', ada 13 tuntutan mahasiswa untuk Pemerintahan Prabowo
1. Pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
2. Cabut proyek strategis nasional (PSN) nan dinilai merampas kewenangan rakyat, serta sorong reforma agraria sejati.
3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba, nan dianggap sebagai perangkat pembungkaman kritik di lingkungan akademik.
4. Hapuskan multi-fungsi ABRI, lantaran keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menakut-nakuti demokrasi.
5. Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat, untuk melindungi hak-hak masyarakat budaya atas tanah dan budaya mereka.
6. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, nan dinilai menakut-nakuti sektor pendidikan dan kesehatan rakyat.
7. Evaluasi total program makan bergizi gratis, agar tidak hanya menjadi perangkat politik tetapi betul-betul berfaedah bagi masyarakat.
8. Realisasikan anggaran tunjangan keahlian dosen, demi kesejahteraan akademisi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi.
9. Desak Presiden menerbitkan Perppu Perampasan Aset, untuk memberantas korupsi dan kejahatan ekonomi secara efektif.
10. Tolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan, lantaran dinilai dapat memperkuat impunitas abdi negara dan melemahkan pengawasan publik.
11. Efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih, untuk mengatasi keborosan serta mengganti pejabat nan dianggap bermasalah.
12. Tolak revisi peraturan tata tertib DPR, nan dianggap berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kewenangan di lembaga legislatif.
13. Reformasi total Polri, untuk menghapus budaya represif dan meningkatkan profesionalisme kepolisian.
Halaman Selanjutnya
"Jangan kritik nan misalnya condong tendensinya negatif, condong tendensinya membentur-benturkan, energinya negatif, bukan untuk perbaikan," lanjut Prasetyo.