Istana Buka Suara Soal Anjloknya Saham Ri

Jakarta, detikai.com - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) buka bunyi mengenai anjloknya pasar modal Indonesia beberapa waktu lalu. Menurutnya argumen IHSG ambruk disebabkan penanammodal nan berambisi untuk membeli aset nan lebih aman.

"Faktanya penanammodal itu sedang melepas kepemilikan saham di seluruh dunia. Untuk apa? untuk membeli aset nan lebih aman," kata Juru Bicara PCO Dedek Prayudi, mengutip IG @jurubicarapco, Rabu (26/3/2025).

Dedek menjelaskan penurunan indeks pasar modal tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di Amerika Serikat. Ia mencontohkan seperti S&P 500 misalnya dalam satu bulan terakhir turun hingga 10%, sehingga nilai emas otomatis kian meroket.

Sementara, lanjut Dedek, pemerintah juga menerbitkan Surat Utang Negara (SUN). Menurutnya dari publikasi instrumen investasi ini bisa membikin negara mengumpulkan biaya mencapai Rp 28 triliun.

"Dan ini justru menggambarkan kepercayaan pasar terhadap pemerintah di samping mengalihkan modal dari IHSG tadi ke SUN Tadi," katanya.

Menurutnya suasana investasi Indonesia juga tetap terjaga baik, dengan defisit tetap terjaga di 2,5% terhadap PDB, penerimaan pajak bruto naik 6,6%, dan penawaran surat berbobot negara (SBN) nan masuk ke pemerintah mencapai Rp 62 triliun, nan 23% berasal dari biaya luar negeri.

Pada perdagangan hari ini, IHSG sukses melesat 3,14% pada perdagangan sesi I ke level 6.440,98. Pada perdagangan Selasa (18/3/2025) lampau otoritas bursa sempat memberlakukan trading halt lantaran penurunan IHSG nan mencapai lebih dari 5%.

Sedangkan nilai emas antam naik Rp 10.000 per gram hari ini. Melansir info dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, nilai emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.769. 000/gram batang.

Sementara itu, nilai pembelian kembali alias buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di nilai Rp 1.620.000 per gram, naik Rp 10.000.

(ayh/ayh)

Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335