ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 05 Mei 2025 01:57 WIB

Jakarta, detikai.com --
Pihak berwenang Iran menangkap dua orang termasuk seorang pejabat pemerintah mengenai ledakan di pelabuhan komersial utama negara itu pada bulan lalu.
"Seorang manajer pemerintah dan seorang lainnya dari sektor swasta telah ditangkap," kata laporan televisi pemerintah pada Minggu (4/5), mengutip laporan dari komite investigasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFP menjelaskan komite tersebut sebelumnya mengumumkan bahwa 'deklarasi (barang) tiruan telah dibuat dalam beberapa kasus'.
Lalu pada Minggu dikatakan 'tersangka telah diidentifikasi dan proses pemanggilan sedang berlangsung', tanpa penjelasan lebih lanjut.
Menurut laporan The New York Times nan meledak di pelabuhan adalah natrium perklorat, bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal. Informasi ini dikatakan didapat dari sumber nan mempunyai hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran dan meminta syarat anonim.
Juru bicara kementerian pertahanan Iran Reza Talaei-Nik mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 'tidak ada kargo nan diimpor alias diekspor untuk bahan bakar militer alias penggunaan militer di wilayah tersebut'.
Ledakan itu terjadi pada 26 April di dermaga di pelabuhan selatan Shahid Rajaee. Shahid Rajaee berada di dekat kota pesisir Iran, Bandar Abbas, di Selat Hormuz, jalur air nan dilalui oleh seperlima dari produksi minyak global.
Korban tewas setidaknya 57 orang dan korban luka-luka lebih dari 1.000 orang. Otoritas Iran menyampaikan info itu untuk mengoreksi jumlah korban sebelumnya dan mengatakan ada kemungkinan dapat berubah.
Pada saat ledakan terjadi, Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni, menyalahkan 'kekurangan, termasuk ketidakpatuhan terhadap tindakan pencegahan keselamatan dan kelalaian'.
(fea)
[Gambas:Video CNN]