Irak Klaim Bunuh Pemimpin Isis Pengganti Baghdadi, Al Rufayi

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 15 Mar 2025 02:45 WIB

Irak mengeklaim membunuh seorang pemimpin senior ISIS, Abdallah Makki Muslih Al Rufayi, penanggung jawab atas "operasi luar negeri" golongan teroris tersebut. Irak mengeklaim membunuh seorang pemimpin senior ISIS, Abdallah Makki Muslih Al Rufayi, penanggung jawab atas "operasi luar negeri" golongan teroris tersebut. Ilustrasi. (Foto: CNNIndonesia/Astari Kusumawardhani)

Jakarta, detikai.com --

Pasukan keamanan Irak mengeklaim telah membunuh seorang pemimpin senior ISIS, Abdallah Makki Muslih Al Rufayi, yang disebut bertanggung jawab atas "operasi luar negeri" golongan teroris tersebut.

Hal itu diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani pada Jumat (14/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Irak telah mendeklarasikan kemenangan atas ISIS pada 2017, sel-sel golongan itu tetap aktif dan tetap melancarkan serangan sporadis terhadap tentara serta kepolisian.

"Abdallah Makki Muslih Al Rufayi dianggap sebagai salah satu teroris paling rawan di Irak dan dunia," kata Sudani di platform X.

Al Rufayi telah masuk radar Amerika Serikat. Amerika Serikat telah menjatuhkan hukuman pada Al Rafayi pada 2023.

Saat itu, Al Rufayi diyakini merupakan gubernur ISIS untuk provinsi-provinsi di Suriah dan Irak, seperti dikutip AFP.

Sudani menuturkan Rufayi juga "bertanggung jawab atas instansi operasi luar negeri" ISIS.

Sudani tidak mengungkapkan kapan Al Rufayi tewas, tetapi memuji operasi intelijen Irak nan dilakukan dengan support koalisi anti-ISIS pimpinan AS di Irak.

Pada Oktober lalu, Komando Operasi Gabungan Irak mengumumkan telah menewaskan sembilan komandan ISIS, termasuk Jassim Al Mazrouei Abu Abdel Qader, nan saat itu menjabat sebagai gubernur ISIS untuk Irak.

Pada 2014, ISIS mendeklarasikan "kekhalifahan" setelah merebut wilayah luas di Irak dan Suriah, memulai pemerintahan nan diwarnai beragam kekejaman.

Pasukan Irak, dengan support koalisi internasional, sukses mengalahkan ISIS pada akhir 2017. Kelompok teroris itu kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah dua tahun kemudian.

Namun, ISIS tetap mempertahankan kehadirannya di padang pasir Suriah dan terus melakukan serangan di wilayah pedesaan Irak.

Sekitar 2.500 tentara Amerika tetap ditempatkan di Irak, meskipun negara itu sekarang menganggap pasukan keamanannya bisa menghadapi ancaman ISIS.

Pada akhir September, AS dan Irak mengumumkan bahwa misi militer koalisi internasional di Irak bakal berhujung dalam waktu satu tahun, dan pada September 2026 untuk wilayah Kurdistan nan mempunyai otonomi.

Pemimpin ISIS pendahulU Al Rafayi, Abu Bakr Al Baghdadi, pun tewas pada Oktober 2019.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya