ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Jumat, 11 April 2025 - 15:00 WIB
Jakarta, detikai.com - Pertemuan antara Presiden RI, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025, merupakan momen krusial dalam perjalanan kebangsaan Indonesia. Tentunya, pertemuan Prabowo dan Megawati ini berkah racikan sosok pemersatu untuk membangun bangsa dan negara kudu berbareng dan bergotong-royong.
Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah menilai pertemuan tersebut mencerminkan kesadaran berbareng untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi dinamika pengelolaan negara nan kian kompleks. Karena menurut dia, Indonesia tengah berada di titik persimpangan sejarah nan memerlukan konsolidasi kekuatan nasional.
“Kita sedang menghadapi tantangan dunia nan tidak ringan-geopolitik area nan memanas, tekanan ekonomi global, transformasi teknologi, hingga ancaman disintegrasi sosial akibat polarisasi politik. Dalam kondisi seperti ini, kekuatan nasional menjadi kebutuhan mendesak,” kata Amir kepada wartawan Jumat, 11 April 2025.
Presiden Prabowo berjumpa Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar
Photo :
- Dok Sufmi Dasco Ahmad
Menurut dia, pertemuan Prabowo dan Megawati bukanlah peristiwa biasa. Akan tetapi, kata dia, ini adalah simbol dari konsolidasi kekuatan nasional di atas kepentingan golongan dan ego politik. Apalagi, lanjut Amir, pertemuan tersebut terjadi saat Lebaran Hari Raya Idul Fitri.
“Pertemuan itu menyampaikan pesan mendalam bahwa untuk membangun bangsa, kita kudu menurunkan arogansi dan membuka ruang perbincangan lintas kubu. Lebaran adalah momentum nan tepat lantaran semangat silaturahmi dan saling mengampuni mendominasi ruang publik,” jelas Amir.
Dalam konteks geopolitik, kata Amir, negara-negara besar pun tengah menyatukan kekuatan internal mereka untuk menghadapi tantangan eksternal. Makanya, Amir menyebut Indonesia sebagai negara dengan kekayaan geopolitik luar biasa kudu melakukan perihal serupa seperti negara-negara lainnya.
“Jangan sampai kita sibuk bentrok di dalam ketika ancaman nyata datang dari luar,” ujarnya.
Menariknya, Amir mengungkapkan ada sosok nan mempunyai peran krusial dalam mempertemukan antara Presiden Prabowo dengan Presiden ke-5 RI Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 7 April 2025. Kata Amir, sosok tersebut adalah Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad; serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan.
Menurut dia, Dasco bukan hanya tokoh partai tapi juga tokoh strategis nan bisa menjembatani kekuatan politik besar. Kata Amir, Dasco juga pernah memainkan peran krusial saat mempertemukan Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) di MRT beberapa tahun lalu. Sebuah peristiwa simbolik nan membuka jalan Prabowo masuk Kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Kali ini, lanjut Amir, Dasco kembali menjadi ‘penyambung lidah’ politik nan memfasilitasi pertemuan dua tokoh besar nan mempunyai sejarah panjang dan kompleks. “Bisa dibilang, Dasco adalah arsitek diplomasi politik di kembali layar. Perannya tidak mencolok, tapi sangat strategis,” ungkapnya.
Di sisi lain, Amir mengatakan Megawati juga didampingi Budi Gunawan saat berjumpa Presiden Prabowo. Ia memandang kehadiran Budi Gunawan sebagai sinyal bahwa komunikasi antara elite PDI Perjuangan dan kubu Prabowo tidak pernah betul-betul terputus.
“Pak BG adalah tokoh intelijen nan mempunyai jejaring luas dan keahlian membaca peta politik secara presisi. Kehadirannya menunjukkan bahwa ada niat baik dan kalkulasi matang dalam proses rekonsiliasi ini,” jelas dia.
Amir menyebut konfigurasi baru ini sebagai potensi koalisi kebangsaan nan bukan hanya pragmatis secara politik, tetapi juga strategis dalam menjaga stabilitas nasional. Maka dari itu, dia membujuk semua komponen untuk menjaga semangat kebangsaan nan inklusif dan berorientasi pada kepentingan nasional.
“Kalau elite politik bisa duduk bersama, mengesampingkan masa lalu, dan menyusun agenda kebangsaan secara kolektif, maka bangsa ini punya angan besar untuk menjadi kekuatan baru di area maupun dunia. Apakah ini bakal menjadi langkah menuju pembangunan nasional nan berkepanjangan alias sekadar pencitraan sesaat? Itu bakal diuji oleh waktu dan kebijakan nan lahir ke depan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Menariknya, Amir mengungkapkan ada sosok nan mempunyai peran krusial dalam mempertemukan antara Presiden Prabowo dengan Presiden ke-5 RI Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 7 April 2025. Kata Amir, sosok tersebut adalah Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad; serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan.