ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa masyarakat nan hidup di Lembah Hunza, Pakistan bagian utara mempunyai angan hidup rata-rata sekitar 100 tahun. Padahal, masyarakat di sana tampak kesulitan mengakses kebutuhan medis.
Melansir dari CNBC Make It, Lembah Hunza merupakan tempat tinggal bagi masyarakat budaya Burusho dan Wakhi. Selama berabad-abad, mereka bisa memperkuat dan berkembang di desa-desa terpencil dengan akomodasi nan minim dan akomodasi kesehatan nan sederhana.
Menariknya, mereka justru bisa memperkuat hidup hingga 100 tahun dengan kondisi nan serba terbatas. Lantas, apa rahasianya? Berikut lima rahasia umur panjang dari masyarakat Lembah Hunza.
1. Rutin Mengonsumsi Biji dan Minyak Aprikot
Pohon aprikot adalah salah satu tanaman lokal terpenting bagi masyarakat Lembah Hunza. Penelitian menemukan bahwa biji aprikot dapat membantu melawan kanker dan sumber peradangan lain di tubuh berkah senyawa amygdalin.
Hampir sebagian besar makanan tradisional Lembah Hunza mengandung minyak aprikot. Cara masyarakat setempat mengolah aprikot adalah menggunakan mesin untuk mengekstrak minyak dari biji nan sudah dipanen.
2. Rutin Bergerak
Masyarakat Lembah Hunza terkenal sehat dan aktif semasa hidup, apalagi saat sudah berumur 80 tahun. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Hunza lanjut usia (lansia) aktif menggembalakan sapi dan domba, mengumpulkan kayu, dan melakukan aktivitas bentuk lainnya.
Tidak hanya itu, para lansia juga aktif dalam aktivitas "Rajaki", ialah pembersihan saluran air saat musim semi tiba. Sementara itu, masyarakat lainnya dengan usia beragam sering berolahraga santai, seperti bersepeda, bermain skate, sepak bola, hingga kriket.
3. Minum Air Gletser
Memasuki musim panas, Lembah Hunza dipenuhi oleh glester nan mencair. Menurut para peneliti, cairan berkilau berwarna abu-abu tua nan disebut "Air Hunza" itu secara alami disarng oleh lapisan es dan batu, serta mengandung mineral.
Ada nan beranggapan bahwa "Air Hunza" mengandung mineral kuarsa dalam corak koloid. Mineral ini dinilai sebagai antioksidan nan kuat.
Memasuki Mei hingga Oktober, masyarakat setempat, restoran, dan rumah lebih memilih untuk minum air gletser daripada air nan disaring.
4. Jarang Mengonsumsi Makanan Olahan
Hampir setiap potongan daging nan dikonsumsi oleh masyarakat Lembah Hunza adalah daging segar nan baru saja dipotong. Masyarakat Hunza jarang mengonsumsi makanan olahan, apalagi makanan sigap saji.
Sebagai gantinya, mereka selalu mengonsumsi makanan dari bahan-bahan segar dan biasanya diperoleh dari sayuran nan ditanam di belakang rumah. Bayam, tomat, dan kentang adalah sayur-sayuran nan terkenal dan paling digemari oleh masyarakat setempat.
5. Menjalin Hubungan Sosial nan Kuat
Lingkungan desa terkenal mempunyai hubungan sosial nan erat. Demikian pula dengan masyarakat Lembah Hunza. Masyarakat di sana terkenal saling menjaga satu sama lain, terutama terhadap personil masyarakat lansia.
Berbeda dengan di wilayah lain, Anda dapat dipastikan bahwa tidak dapat menemukan rumah jompo di Lembah Hunza. Sebab, lansia di sana sangat dihormati dan diperhatikan oleh family masing-masing.
Selain itu, wilayah ini juga terkenal kondusif bagi anak-anak untuk berkeliaran sendirian di luar rumah. Sebab, Lembah Hunza diklaim tidak ada kejahatan.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: