Ini Penyebab Ihsg Anjlok 2%

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap terjerembab di area merah jelang hari raya Lebaran. Indeks dibuka turun 0,43% ke level 6.231,21 makin turun tajam satu jam setelah perdagangan dibuka.

Hingga pukul 10.16 WIB IHSG ambruk 3,56% ke 6.036 alias turun 222 poin. apalagi pada titik terdalam IHSG sempat ambles hingga 4,60% lebih dan kembali le kevel 5.900. Namun pada pukul 10:32 IHSG kembali mulai naik ke level 6.102,18, alias tetap melemah 2,46%.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, pelemahan IHSG tetap di kekuasaan oleh sentimen nan sama baik aspek gllbal maupun domestik. IHSG dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia nan diperkirakan menguat.

"Kalau misalkan saya merujuk kepada OECD economic outlook per March tahun ini seperti itu. Pokoknya banyak negara-negara G20 nan memang direvisi ke bawah untuk proyeksi GDP-nya. Antara dipengaruhi oleh aspek trade barriers serta beragam uncertainties, policy, risk," jelasnya kepada detikai.com, Senin (24/3).

Ia memaparkan, penyebabnya ialah dinamika kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nan mengarah pada kebijakan proteksionis hingga memicu perang jual beli jilid II.

"Dinamika Trump economics 2.0 nan mengarah ke protectionism sehingga memicu trade war 2.0 bagikan pemberlakuan tarif impor nan dinaikin oleh Trump. Itu juga bertindak untuk negara-negara lain, negara-negara mitra dan lainnya seperti Tiongkok, Kanada, Meksiko, serta negara-negara di Eropa," ungkapnya.

Sementara untuk sentimen domestik, lanjutnya, tetap mengenai dengan dinamika politik dan keamanan nan begitu kompleks, serta kurang konklusif. Sehingga ini juga berpotensi menghalang optimasi pertumbuhan ekonomi kita.

"Entah itu misalnya mengenai dengan dalam paradinamik, entah itu berangkaian dengan perancangan undang-undang TNI nan dilegislasi di DPR, entah itu nan mengenai dengan penantian," sebutnya.

Hingga saat ini, para pelaku pasar menantikan kebijakan pro market dari pemerintah. Mengingat hari ini struktur komplit BPI Danantara bakal diumumkan, pelaku pasar berambisi sosok-sosok tersebut dapat melakukan prinsip good capital governance.

"Danantara diharapkan melakukan prinsip good capital governance itu juga pemerintah juga diharapkan menerapkan kebijakan promarket. Memang ini juga kudu sinergi dengan kebijakan nan betul-betul efektif dalam rangka untuk, ya intinya memang kebijakan promarket memang nan betul-betul penantikan oleh pemerintah. Intinya seperti itu," ucapnya.

Sementara, mengenai arus modal nan keluar, sejauh ini tetap konsisten terjadi. "Biasanya inflow masuk ke negara-negara advance ekonomis. Misalnya kebijakan economics 2.0 ini menyebabkan inflow dari emerging markets itu kuat," imbuhnya.

Hal senada juga diucapkan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus nan mengatakan selama pertimbangan kebijakan tetap ada, Ia berpikir pelaku pasar dan penanammodal tetap bakal pesimis dengan situasi dan kondisi nan ada l

"Apalagi level ilmu jiwa juga selalu menjadi perhatian, apalagi jika IHSG turun hingga dibawah 6.000.. Dan itu bakal menyebabkan tombol pertama panic selling mungkin tersentuh," pungkasnya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"

Next Article Breaking: IHSG Jeblok 1% Jelang Rebalancing Blue Chips

Selengkapnya