ARTICLE AD BOX
Jakarta -
SKK Migas mengungkapkan saat ini mempunyai 128 basin alias cekungan sedimen nan mempunyai potensi mengandung minyak dan gas bumi.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas & Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan dari 128 basin tersebut, tetap ada 65 basin nan belum dilakukan eksplorasi.
"Artinya apa? Lebih besar di atas 50% nan belum di un-explored," katanya dalam Media Briefing IPA dengan tema "Prospektivitas Migas Indonesia untuk Eksplorasi nan Atraktif dan Agresif" di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asnidar mengatakan sejauh ini baru 20 basin nan sudah dieksplorasi dan 27 basin discovery, 5 cekungan terbukti dengan sistem petroleum, 3 cekungan indikasi hidrokarbon, 8 cekungan dengan info pengetahuan bumi dan geofisika, dan 65 cekungan belum tereksplorasi.
"Dan nomor ini dalam 1 dasawarsa tidak berubah, belum berubah. Nanti kita lihat ada momentum krusial berubah, ada nan bergerak nanti. Saat masalah on stream nanti, Masela on stream, ini membuktikan bakal ada naik 1 basin produksi," katanya.
"Sehingga milestone Masela ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh pelaku industri hulu migas," tambahnya.
Asnidar mengatakan, dengan tetap 65 basin nan belum dieksplorasi menandakan kesempatan industri migas di Indonesia tetap sangat cerah untuk dimanfaatkan.
"Bahwa potensi itu tetap ada, luar biasa nomor di depan, nan kudu betul-betul sama-sama kita buktikan," katanya.
Baca terus info terbaru mengenai IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025
(rrd/rrd)