ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat suku kembang simpanan di perbankan merangkak naik dalam tiga tahun terakhir. Hal ini seiring dengan kenaikan BI Rate pada periode nan sama.
Pada Maret 2022, LPS mencatat suku kembang simpanan industri perbankan sekitar 3%. Sementara itu per Maret 2025 industri perbankan menawarkan suku kembang simpanan 4,13%.
Bila dirinci bank mini alias golongan bank berasas modal inti (KBMI) 1 menawarkan suku kembang simpanan paling tinggi alias di atas rata-rata industri, ialah 4,33%. Kelompok bank lain tercatat menawarkan suku kembang simpanan di bawah rata-rata industri.
Dari nan paling rendah, KBMI 4 menawarkan suku kembang simpanan 3,16%, KBMI 3 3,82%, dan KBMI 2 3,99%.
Akan tetapi sepanjang tahun melangkah suku kembang simpanan industri perbankan turun terbatas sebagai respons dari pemangkasan BI-Rate di awal 2025. Rata-rata suku kembang simpanan Rupiah (22 days moving average) perbankan turun 2 pedoman poin (bps) ke level 4,13%.
Berdasarkan modal inti, suku bunga KBMI 1 turun 2 bps ke level 4,33%, KBMI 2 turun 2 bps ke level 3,99%, KBMI 3 turun 2 bps ke level 3,82%, dan KBMI 4 naik 3 bps ke level 3,16%.
Pada periode nan sama, suku kembang simpanan kurs asing (valas) mengalami sedikit kenaikan sejalan dengan suku kembang dunia nan mulai stabil. Suku kembang valas industri perbankan naik 5 bps ke level 1,93%. Sementara berasas golongan bank, suku bunga KBMI 1 naik 5 bps ke level 1,96%, KBMI 2 naik 15 bps ke level 1,72%, KBMI 3 turun 5 bps ke level 2,25%, dan KBMI 4 turun 10 bps ke level 1,78%.
Sebagai info berasas peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2021, KBMI 1 merupakan bank dengan modal inti hingga Rp 6 triliun. Kemudian KBMI 2 merupakan bank dengan modal inti lebih dari Rp 6 triliun hingga Rp 14 triliun.
KBMI 3 adalah bank dengan modal inti Rp 14 triliun hingga Rp 70 triliun, sedangkan KBMI 4 adalah bank dengan modal inti Rp 70 triliun.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: