ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Etanol dan metanol adalah senyawa kimia nan tergolong sebagai senyawa alkohol. Keduanya sering digunakan dalam beragam industri, tetapi mempunyai perbedaan dalam beragam aspek.
Etanol sering digunakan dalam industri farmasi sementara metanol sebagai bahan bakar. Kesalahan dalam membedakan keduanya bisa berakibat fatal, karena salah satunya sangat beracun. Berikut perbedaan etanol dan metanol.
Meski sama-sama senyawa kimia, etanol dan metanol mempunyai perbedaan dalam sifat hingga kegunaannya. Mengutip laman Unacademy, kitab Cerdas mengenali obat oleh Profesor Zullies Ikawati, Ph.D, Apt, dan kitab Kesetimbangan Kimia dalam Perspektif Islam oleh Heni Febriyani, berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Rumus Kimia
- Etanol: Dikenal sebagai etil alkohol, rumus etanol adalah CH3CH2OH, nan terbentuk dengan mengikat gugus etil (CH3CH2-) ke gugus hidroksida (-OH).
- Metanol: Dikenal sebagai metil alkohol, rumusnya adalah CH3OH dengan
cara mengikatkan gugus metil (CH3-) ke gugus hidroksida (-OH)
2. Sifat
- Etanol: Cairan pelarut cerah dan tidak berwarna dengan sifat mudah meledak, mudah menguap, dan mempunyai aroma nan khas. Ketika dibakar, etanol menghasilkan api biru terang tanpa asap nan tidak selalu terlihat di bawah sinar normal.
- Metanol: Mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan mempunyai aroma nan kuat. Saat terbakar, nyala apinya berwarna putih menyilaukan bukan biru terang seperti etanol.
3. Kegunaan
- Etanol: Biasanya terdapat dalam minuman beralkohol seperti bir, wine, brandy, dan lain-lain. Selain untuk minuman, etanol digunakan sebagai bahan kosmetik, farmasi, produk pembersih rumah tangga, hingga cat.
- Metanol: Tidak dibuat sebagai minuman. Biasanya metanol dipakai sebagai bahan awal pada sintesis beragam senyawa kimia seperti formaldehid, masam asetat, metakrilat, etilen glikol dan lain lain. Selain itu, metanol digunakan sebagai pembersih karburator, dan bahan bakar.
4. Dampaknya pada Manusia
- Etanol: Tidak beracun, tapi penggunaannya bisa membikin sakit kepala dan mual saat mabuk. Penggunaan nan berlebihan bisa menyebabkan over dosis.
- Metanol: Sangat beracun, meski dalam jumlah mini (10 ml). Metanol tidak boleh dikonsumsi, dihirup alias bergesekan dengan kulit. Risikonya bisa berupa kebutaan, kerusakan otak, hingga kematian.
5. Asal
- Etanol: Lebih dari 90% etanol nan dihasilkan di seluruh bumi dibuat melalui fermentasi pertanian. Sementara itu, sisanya diproduksi melalui hidrasi etena. Tanaman alias tumbuhan apapun nan mengandung banyak gula seperti selulosa alias pati bisa digunakan.
- Metanol: Dihasilkan dari proses sintesis kimia dengan bahan baku gas alam.
6. Tes Pembeda
- Etanol: Jika dicampur dengan air bebas mineral (air denim) dan dikocok beberapa saat, maka campuran bakal berwarna kecoklatan.
- Metanol: Jika dicampurkan dengan air bebas mineral dan dikocok beberapa saat, maka campuran bakal tampak sedikit keruh.
Perlu diingat, metanol nan berbisa sangat mudah diserap oleh tubuh, baik melalui hirupan, kulit alias tertelan. Sehingga, penggunaan senyawa kimia ini perlu diwaspadai.
(elk/row)