ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Belum lama ini, Tiongkok dan Kamboja resmi menandatangani kesepakatan senilai 1,2 miliar dolar AS untuk mendanai proyek pembangunan Kanal Funan Techo.
Kanal tersebut merupakan sebuah jalur air sepanjang 151,6 kilometer nan bakal menghubungkan bagian Sungai Mekong dekat Phnom Penh dengan pelabuhan di Teluk Thailand.
Kesepakatan Tiongkok dan Kamboja diteken saat kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Kamboja pada Kamis 17 April 2025.
"Investor Kamboja bakal memegang 51 persen saham proyek, sementara mitra Tiongkok memegang 49 persen. Kanal itu bakal menciptakan koridor perairan-laut pedalaman baru nan bisa menangani kapal hingga 3.000 ton berat mati," bunyi pengumuman tersebut, seperti dilaporkan Associated Press, Minggu 20 April 2025.
Namun sebelum kesepakatan ini, pada Juni 2022 lalu, upacara peletakan batu pertama dilakukan Duta Besar China untuk Kamboja, Wang Wentian pada pembangunan Pangkalan Militer Ream di Kamboja.
Luas area pembangunan 76 hektare. Pangkalan Ream termasuk berada di letak nan strategis, ialah di pintu masuk Teluk Thailand dan berdampingan dengan pelabuhan laut dalam Silhanoukville dan dekat dengan pembangunan proyek Kanal Funan Techno.
Bagaimana respons Amerika Serikat alias AS? AS cemas bakal pembangunan pangkalan Angkatan Laut China di Ream, Teluk Thailand. Hal itu dikarenakan AS cemas China bakal memperkuat klaim di Laut China Selatan nan disengketakan.
Seperti apa proyek pembangunan Kanal Funan Techo dan Pangkalan Militer China di Ream, Teluk Thailand? Apa nan dikhawatirkan oleh AS? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: