ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Sebanyak 844 badan upaya milik negara (BUMN) resmi berasosiasi Badan Penanaman Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Hal itu seperti disampaikan CEO BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani.
"Sejak di-launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN nan berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan melansir Antara di Jakarta, Senin 28 April 2025.
"Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, dibawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025," sambung Rosan Roslani.
Sebelum ada BPI Danantara Indonesia, negara tetangga ialah Singapura telah mempunyai Temasek alias berjulukan komplit Temasek Holdings (Private) Limited.
Temasek merupakan BUMN milik Singapura dengan konsentrasi pada sektor investasi. Temasek mengelola biaya investasi atas nama Pemerintah Singapura. Temasek berdiri pada 1974 berasas Undang-Undang Perusahaan Singapura.
Tak hanya itu, Malaysia juga mempunyai Khazanah Nasional Berhad (Khazanah). Khazanah sudah berdiri sebagai sebuah perusahaan terbatas publik melalui saham pada 3 September 1993 dan mulai beraksi pada 1994.
Khazanah dibentuk dengan tujuan memberikan pengembalian hasil investasi nan disesuaikan dengan akibat jangka panjang kuat di seluruh portofolionya.
Lantas, apa perbedaan antara BPI Danantara Indonesia dengan Temasek milik Singapura serta Khazanah punya Malaysia? Bagaimana langkah kerja masing-masing? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: