ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Industri tekstil, busana jadi dan dasar kaki punya kesempatan untuk terus berkembang. Hal ini di antaranya menimbang jumlah masyarakat Indonesia nan besar hingga besarnya kesempatan ekspor.
Data menunjukkan, pertumbuhan industri tekstil, busana jadi, serta kulit dan peralatan jadi dari kulit pada tahun 2024 masing-masing 0,09%, 5,78%, dan 6,83%. Kinerja ini juga didukung oleh peningkatan investasi nan signifikan, baik dari Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN).
Pada tahun 2023, total investasi di sektor ini mencapai Rp 29,92 triliun, sedangkan pada tahun 2024 meningkat tajam sebesar 31,1% menjadi Rp 39,21 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan penanammodal terhadap prospek industri tekstil, busana jadi, dan dasar kaki di Indonesia. Terutama pada industri busana jadi, nan merupakan industri padat karya, investasinya meningkat drastis dari Rp 4,53 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 10,20 triliun di tahun 2024, naik sebesar 124,9%," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
Sepanjang kuartal pertama tahun 2025 (Januari-Maret), Direktorat Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki telah menerbitkan Surat Keterangan Usaha (SKU) bagi empat industri tekstil dan busana jadi dengan total investasi mencapai Rp 304,43 miliar, nan diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 1.907 orang.
Lebih lanjut, dengan jumlah masyarakat Indonesia nan besar, mencapai 281,6 juta jiwa prospek industri tekstil dan dasar kaki dinilai tetap menjanjikan. Rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia untuk pakaian, dasar kaki, dan tutup kepala pada periode Maret 2020-Maret 2024 mencapai Rp 35.457 per bulan. Dengan demikian, potensi pasar domestik diperkirakan mencapai Rp 119,82 triliun.
Selain itu, kesempatan ekspor juga semakin terbuka lebar. Kebijakan tarif baru nan diterapkan Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di negeri Paman Sam. Pada tahun 2024, total impor busana jadi dan dasar kaki Amerika Serikat mencapai US$ 138,19 miliar, di mana RRT mendominasi dengan nilai US$ 38,04 miliar (29,2%). Sementara itu, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun nan sama mencapai US$ 7,11 miliar alias sekitar 5,5% dari total impor AS.
"Indonesia mencatat pertumbuhan ekspor busana jadi dan dasar kaki ke Amerika Serikat sebesar 7,5% dari US$ 6,61 miliar pada tahun 2023 menjadi US$ 7,11 miliar pada tahun 2024. Dengan adanya perubahan kebijakan tarif di AS, kesempatan ekspor kita semakin besar, dan ini menjadi kesempatan bagi industri nasional untuk meningkatkan daya saing di pasar global," tambahnya.
(acd/acd)