Indonesia Re Mau Tambah Modal, Buka Opsi Pmn, Danantara, Hingga Ipo

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) alias Indonesia Re memastikan bakal mengusulkan penguatan modal kepada pemerintah. Adapun bentuknya tengah dalam kajian.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyebut skema pengajuan penyertaan modal negara (PMN) tetap dalam pembahasan dan dapat dilakukan melalui beragam cara. Opsi nan dipertimbangkan antara lain lewat BUMN seperti Danantara, konsolidasi reasuransi, alias pembentukan joint venture.

"Permodalan ini bisa dua, ya. Bisa nan paling mudah lewat capital injection, kan. Artinya pemegang saham langsung chip in apa modal baru alias IPO. Nah, bisa juga melalui nan internal," tutur Benny dalam paparannya, di Jakarta, Jumat, (25/4/2025).

Terkait nilai PMN, Benny menjelaskan belum ada nomor pasti nan diputuskan. Nilainya tetap berkarakter tentatif dan bakal berjuntai pada hasil pembahasan lebih lanjut.

"Nilainya berapa, kira-kira? Nilainya tergantung nih, kita sih PMN nilainya kalo bisa ya, kayak perusahaan-perusahaan global, setiap tahun kita ajukan. Tapi kan kita mesti realistis ya, gitu ya. Nilainya itu subject to be discussed," kata Benny.

Di samping melalui injeksi modal, perusahaan pelat merah ini juga mengusahakan penguatan modal melalui akumulasi untung alias keuntungan nan ditahan. Langkah organik ini menjadi corak kontribusi perusahaan dalam memperkuat struktur permodalannya.

"Jadi kita juga gak, serta-merta kita hanya minta, tapi secara organik, kita kumpulkan ke pemodalan kita melalui keuntungan nan kita tahan," kata dia.

Penguatan permodalan dinilai krusial dalam rangka meningkatkan ranking perusahaan di mata lembaga pemeringkat internasional. Pasalnya, salah satu parameter nan mereka nilai adalah realisasi komitmen dari para pemegang saham.

Benny menambahkan bahwa meskipun perbaikan internal mendapat apresiasi, tetap dibutuhkan support modal dari pemegang saham. Hal ini krusial mengingat industri reasuransi berkarakter capital intensive.

Sebagai gambaran, melansir laporan finansial per Maret 2025, jumlah aset Indonesia Re tercatat sebesar Rp 13,3 triliun. Adapun ekuitas dan liabilitasnya tercatat masing-masing Rp 2,46 triliun dan Rp 10,31 triliun.

Sebelumnya, Indonesia Re telah mengusulkan PMN tunai sejak 2022 sebesar Rp 3 triliun hingga akhirnya turun menjadi Rp 1 triliun. Namun, PMN tersebut tidak disetujui.

Sehingga setelahnya, manajemen diminta oleh pemegang saham untuk mengusulkan kembali untuk tahun anggaran 2024 melalui persediaan investasi.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tegas! Prabowo Minta Kontribusi Dapen-Asuransi Wajib Dipacu

Next Article PPN 12% Bebani Rakyat, Industri Asuransi Siap-Siap Sengsara di 2025

Selengkapnya