Ihsg Terus Tertekan, Bos Bank Mandiri, Bri Dan Bni Kompak Bilang Gini

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan dengan penurunan hingga 1,56% ke nomor Rp6.544,18 pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, (11/2/2025). Saham bank pun menjadi pemberat.

Jika koreksi ini berjalan sampai akhir sesi, IHSG bakal menandai terjerembab di area merah selama lima hari beruntun dan menuju level terparah sejak pertengahan Maret 2023.

Seiring dengan itu, Saham bank-bank jumbo telah turun lebih dari 10% sepanjang Februari 2025, nan baru melangkah enam hari perdagangan.

Terkait dengan kejadian tersebut, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, pergerakan nilai saham dipengaruhi oleh banyak aspek eksternal, seperti geopolitik dunia dan lainnya. Namun, dia memastikan pihaknya tetap menjaga dari sisi kinerja.

"Kita punya kepercayaan bahwa secara perlahan kita bakal menjalankan operasi nan baik. 2025 kita lebih optimis. Harapan kita nilai saham kita kembali ke nilai sebelumnya," ungkap Sigit saat ditemui usai aktivitas PTIJK OJK, di Jakarta, Selasa, (11/2/2025).

Sebagai gambaran, nilai saham BMRI telah turun 13,39% selama jangka waktu sepekan. Adapun tren penurunannya terus menurun hingga hari ini sebesar 2,80% ke nilai Rp4.860 per pukul 13.48 WIB.

Sementara itu, mengenai penurunan saham bank lainnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso tak banyak berkomentar mengenai perihal tersebut. Namun, dia memberi sinyal bahwa pihaknya bakal melakukan buyback saham dalam waktu dekat.

"Ada (buyback) kelak kita minta persetujuan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ungkap Sunarso.

Sebagai informasi, nilai saham BBRI telah terkoreksi -4,99% dalam jangka waktu seminggu. Namun, saham BBRI telah terdongkrak 0,5% pada perdagangan hari ini, per pukul 13.46 WIB ke nomor Rp4.000.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar pun buka suara. Dia mengatakan bahwa bukan hanya saham perbankan nan mengalami koreksi, tetapi juga industri lain.

Dia pun percaya bahwa kondisi ini bakal segera berbalik. "Tunggu saja pasti balik," kata Royke dalam kesempatan nan sama.

Royke mengatakan bahwa secara fundamental, keahlian BNI tetap sangat baik. "Bagus, bagus banget," katanya

Sebagai informasi, saham BBNI sempat melampaui level 6.000 pada tahun lalu. Akan tetapi pada awal tahun ini saham BBNI sudah terkoreksi 12,04% selama sepekan ke level Rp4.090 per pukul 14.05 WIB.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Lagi Diskon "Gede-gedean!"

Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335

Selengkapnya