Ihsg Sesi Ii Sudah Tembus Level 6.000-an

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali sesi dua dengan penurunan 7,49% ke level 6.022,89. Bila dibandingkan dengan pembukaan perdagagan sesi I, IHSG berhasil memangkas koreksi setelah tertekan oleh kebijakan tarif Trump. 

Sebanyak 24 saham naik, 672 turun, dan 92 tidak bergerak. Nilai transaksi pada awal sesi II sudah mencapai Rp 13,59 triliun nan melibatkan 15,18 miliar saham dalam 961.313 kali transaksi. 

Adapun IHSG sukses memangkas koreksinya setelah sempat terkena trading halt di awal sesi I hari ini. Adapun penyebab IHSG sukses memangkas koreksinya lantaran tampaknya pasar mulai mencermati pasar saham dunia nan mulai bangkit meski sentimen negatif tetap mendominasi.

Sebagai catatan, pasar dunia sudah jatuh berguguran sejak Kamis pekan lampau setelah Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarifnya. Di saat pasar bumi hancur lebur, IHSG dan rupiah tidak bergerak lantaran tetap libur panjang. Artinya, akibat kebijakan Trump dan kepanikan penanammodal baru bakal diserap IHSG, rupiah hingga SBN pada hari ini.

Dari AS, bursa Wall Street bergerak beragam pada perdagangan Senin waktu AS alias Selasa awal hari waktu Indonesia (8/4/2025). Penutupan lebih baik dibandingkan Kamis dan Jumat pekan lampau di mana ketiga indeks Wall Street ambruk berjamaah.

Sejumlah analis mengatakan bahwa kebijakan tarif Trump tidak selamanya terlihat buruk. Kepala Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini menyampaikan di tengah persoalan tarif ini, terdapat 'malaikat' nan menjadi harapan, seperti adanya potensi surplus neraca perdagangan, impor minyak dan gas bumi (migas) lebih murah, dan defisit pendapatan bisa menyempit.

Head of Research Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro menyampaikan bahwa andaikan terjadi penurunan nan tajam dan memicu penghentian sementara perdagangan (circuit breaker), justru itu dianggap sebagai momen ideal untuk membeli

Investor saham nan dijuluki Warrent Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong memandang, kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini dapat menjadi momentum untuk berinvestasi.
Menurutnya, nilai saham-saham perusahaan berkinerja bagus sedang turun tajam. Ia mengibaratkan kondisi ini seperti hujan emas bagi pelaku pasar modal Indonesia.

"Hari ini sedang hujan emas di BEI [Gedung Bursa Efek Indonesia nan berlokasi di Jalan Sudirman, Jakarta]," ungkapnya kepada detikai.com, Selasa (8/3).

Bahkan, kata Lo, saat ini merupakan momentum nan bagus untuk melakukan pembelian alias menambah kepemilikan saham. "Buy in bad times," sebutnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trading Halt Dibuka, IHSG Masih Melemah di Atas 7%

Next Article IHSG Naik 1%, Saham Ini Berlimpah Cuan

Selengkapnya