ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I hari ini, Rabu (21/5/2025) dengan kenaikan 0,87% ke level 7.156. Penguatan ini terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap keputusan suku kembang referensi Bank Indonesia (BI) nan bakal diumumkan hari ini.
Sejumlah ahli ekonomi memproyeksikan BI bakal mempertahankan suku kembang referensi di level 5,75%, meskipun ada juga nan memperkirakan kemungkinan penurunan sebesar 25 pedoman poin menjadi 5,5%.
Sebanyak 374 saham naik, 259 turun, dan 327 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 7,62 triliun nan melibatkan 13,39 miliar saham dalam 770 ribu kali transaksi. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 12.410 triliun.
Sentimen positif dari ekspektasi pemangkasan suku kembang referensi oleh Bank Indonesia mendorong minat penanammodal terhadap sektor keuangan, terutama perbankan.
Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menguat 1,43% ke level Rp 4.270, Bank Mandiri (BMRI) melonjak 1,39% ke Rp 5.475, Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 1,35% ke Rp 4.510, sedangkan Bank Central Asia (BBCA) naik 2,37% ke Rp 9.700.
Head of Research Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal memangkas suku kembang referensi sebesar 25 pedoman poin menjadi 5,50% hari ini, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Penguatan tersebut sejalan dengan ekspektasi penanammodal terhadap pelonggaran moneter nan dapat menurunkan cost of fund dan mendorong pertumbuhan kredit.
Head of Research Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal memangkas suku kembang referensi sebesar 25 pedoman poin menjadi 5,50% hari ini, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap tekanan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya permintaan pasar terhadap stimulus moneter.
Sementara itu, konsensus detikai.com, 10 dari 20 lembaga/institusi memberikan proyeksi bahwa BI bakal menahan suku kembang di level 5,75%. Sisanya alias sebanyak 10 lembaga memperkirakan bahwa BI bakal menurunkan suku kembang ke 5,50%.
Bulan lalu, Dewan Gubernur BI kembali memutuskan untuk mempertahankan suku kembang referensi BI Rate di level 5,75%. Ini merupakan ketiga kalinya BI menahan suku bunganya di tahun ini meskipun mengakui adanya potensi perlambatan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.
Kepala ahli ekonomi Bank Maybank Indonesia, Juniman, mengatakan perkiraannya bahwa BI bakal menurunkan suku kembang di bulan ini lantaran rupiah nan relatif terjaga dan condong menguat.
Selain itu, pelonggaran suku kembang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi domestik nan saat ini mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dari 5,02% (yoy) pada kuartal IV 2024 menjadi 4,87% pada kuartal I 2025.
Adapun Managing Director & CIO Pinnacle Investment, Andri Yauhari, menyampaikan BI bakal menahan suku bunganya di 5,75% dengan pertimbangan lantaran Trade War yg tetap belum ada kepastian tetap dalam tahap negosiasi. Nilai tukar tetap potensi terkoreksi, serta inflasi terakhir angkanya spike up meskipun tetap dalam sasaran BI.
Sementara Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas, Fikri Permana mengungkapkan soal akibat naiknya Current Account Deficit (CAD) nan bakal dirilis pekan ini sehingga dia memproyeksikan BI tetap belum bakal memangkas suku bunganya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Melesat, Berhasil Sentuh Level 7.000
Next Article IHSG Kembali Loyo, Dibuka Ambruk 1%