ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Pasar saham Indonesia belum bangkit. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,75% ke posisi 6.531,99 pada akhir perdagangan Selasa (11/2/2025). Dengan demikian sepanjang bulan Februari nan baru melangkah 7 hari perdagangan saja, IHSG sudah ambruk 8,13%.
Dalam perdagangan kemarin, nilai transaksi tercatat mencapai Rp 12,69 triliun nan melibatkan 16,94 miliar saham nan ditransaksikan 1,28 juta kali. Sebanyak 171 saham naik, 424 turun, dan 198 stagnan.
Koreksi IHSG seiring dengan keluarnya biaya asing. Dalam lima hari terakhir, net foreign sell telah mencapai Rp 4,7 triliun.
Pada perdagangan Senin (10/2/2025), penanammodal asing net sell Rp 921,07 miliar di seluruh pasar. Lalu pada perdagangan kemarin, Selasa (11/2/2025), net sell asing terpangkas menjadi Rp 469,47 miliar di seluruh pasar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, kondisi nan terjadi pada pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh aspek global.
"Globalnya kan juga tetap uncertainty ya, terus juga kita punya dolar juga terjadi pelemahan ya, nah ini nan salah satu nan juga mempengaruhi terhadap indeks," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, dikutip Rabu (12/2/2025).
Sementara Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman juga mengatakan perihal nan sama. Namun, pihaknya tetap optimis. "Kalau saya selalu kita lihat optimis, tapi tetap waspada," ucapnya.
Iman mengungkapkan, jika memandang kondisi pasar modal beberapa hari terakhir ini condong dipengaruhi oleh aspek global. Ia mengaku, gejolak dunia menjadi konsentrasi utama dan sorotan investor.
"Yang kita lihat beberapa hari ini. nan saya takutkan adalah globalnya, bukan domestik," sebutnya.
Optimisme industri pasar modal ditengah gejolak perekonomian dan geopolitik global, kata Irfan, Indonesia tetap tangguh. Hal itu tecermin dari ketahanan tahun lalu. Apalagi, keahlian perusahaan emiten tetap mengalami peningkatan.
"Jadi artinya kita mesti waspadai semuanya, jika saya. Karena impact-nya juga," ucapnya.
Iman menambahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nan ambruk belakangan ini lantaran keluarnya arus modal asing.
"Iya, keluar. Tapi transaksinya naik. Kan hari terakhir naik. Iya. Artinya apa? Orang jualin, Pak. Karena indeksnya turun, asingnya jadinya.
Saya lebih takut asingnya," pungkanya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Lagi Diskon "Gede-gedean!"
Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335