Ihsg Jeblok 6%! Analis Sebut Indonesia Belum Sembuh Dari Pandemi

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Pasar saham Indonesia ambruk lebih dari 6% pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/3). Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan pelaku pasar dalam perihal ini para penanammodal menantikan kebijakan pemerintah nan mendukung pasar modal.

"Sejauh ini sentimen negatifnya cukup kuat di market Indonesia, khususnya dari domestik," ujarnya saat dihubungi oleh detikai.com, Selasa (18/3/2025).

Menurutnya, sentimen negatif nan turut berakibat pada pasar saham Tanah Air di antaranya ekonomi kelas menengah nan lemah, sehingga nan menjadi penopang pertumbuhan Indonesia saat ini adalah kelas atas.

"Jadi nan jadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia kelas atas, bukan kelas menengah. Trennya kelas menengah mengalami penurunan, sudah lama terjadi sejak pandemi Covid-19," sebutnya.

Dia melanjutkan, perihal tersebut berakibat pada pertumbuhan ekonomi Indonesia nan rata-rata hanya pada kisaran 5%. Situasi ini membikin kondisi makro ekonomi Indonesia kurang kondusif apalagi sudah mengalami deflasi sejak 25 tahun terakhir.

Di sisi lain, lanjutnya, nilai tukar mata duit rupiah terhadap dolar Amerika Serikat) juga mengalami depresiasi sekitar 16.300-16.400. Hal itu dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.

Selain itu, para penanammodal juga mencermati dinamika perkembangan polemik Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. "Tapi terlepas demikian saya pikir pelaku pasar tetap optimis Danantara bakal dikelola secara good corporate governance dan pada akhirnya Danantara bakal betul-betul jadi dunia company," ungkapnya.

Ia menambahkan, penurunan IHSG kali ini juga turut diwarnai oleh saham-saham milik para konglomerat RI. Sehingga saat ini sangat dibutuhkan kebijakan nan mendukung pasar modal RI.

"Jadi memang intinya pelaku pasar selama ini bersikap pruden jangak pendek berjuntai kepada keputusan The Fed dalam penetapan suku kembang referensi dan Trumpconomics, rilis, serta jika dari domestik RDG BI nan kita saksikan kelak ini menarik," pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus. Menurutnya IHSG anjlok karena tensi geopolotik nan meningkat lantaran Putin mau perang lebih lama, pembalasan tarif nan lebih besar dari Uni Eropa, serta kekhawatiran bakal resesi di Amerika nan terus mengalami kenaikkan.

Di sisi domestik, penerimaan Indonesia nan mengalami penurunan hingga 30% nan mengakibatkan defisit APBN melebar sehingga memerlukan publikasi utang nan lebih besar dan tentu saja Rupiah semakin melemah.

"Hal ini nan berpotensi untuk menyebabkan tingkat suku kembang Bank Indonesia juga bakal lebih susah untuk mengalami penurunan," sebutnya saat dihubungi oleh detikai.com.

Di sisi lain, sentimen negatif lainnya yaitu, penerimaan pajak nan mengalami penurunan hingga 30,19% yoy, nan hanya Rp 269 triliun, defisit APBN Rp 31,2 triliun per bulan Februari, shopping pemerintah juga turun 7%, dan utang pun naik 44,77% pada Januari 2025.

"Semua cemas bahwa akibat fiskal kian mengalami peningkatkan di Indonesia nan membikin banyak pelaku pasar dan penanammodal pada akhirnya memutuskan untuk beranjak kepada investasi lain nan jauh lebih kondusif dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi piihan setelah saham," pungkasnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran

Selengkapnya