Ihsg Hari Ini Dibuka Balik Ke Level 7.000

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG menguat 54,99 poin ke level 7.011.66 atau naik 0,79%.

Dikutip dari information RTI, Rabu (15/1/2025), IHSG dibuka pada level 6.956,66. Kemudian di sekitar pukul 09.15 nilainya naik ke posisi 7.011.66.

Sejauh ini, IHSG bergerak di level tertinggi 7.022,05 dan terendahnya 6.991,84. Nilai transaksi indeks pada pembukaan perdagangan hari ini mencapai Rp 1,29 triliun, dengan melibatkan 2,16 miliar lembar saham yang diperdagangkan 191.088 kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, kapitalisasi pasar saat ini tercatat sebesar Rp 12.305,34 triliun. Sebanyak 278 saham menguat, 145 melemah, dan 182 stagnan.

Pergerakan sejumlah indeks saham di Asia juga terbilang cukup bervariatif. Nikkei tercatat menguat 0,29%, Hang Seng Index menguat 0,01%, Shanghai Composite Index melemah 0,15%, Straits Times Index yang melemah 0,25%, dan LQ45 menguat 0,68%.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa (14/1) kemarin, IHSG ditutup turun -0,86% atau -60,21 poin ke level 6.956. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memproyeksikan, IHSG hari ini bergerak mixed dalam range 6.900-7.020.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam dua hari beruntun. Terkoreksinya IHSG sejalan dengan aksi jual pada saham Blue Chip yang tercermin dari melemahnya indeks LQ 45 dan IDX30 masing-masing sebesar 1,20% dan 1,02%.

Posisi rupiah juga masih tertekan, dimana rupiah Spot berada di level Rp 16.300 per dolar AS (15/01/2025). Sementara, hari ini pelaku pasar menantikan rilis suku bunga BI-Rate pada RDG periode Januari 2025. Bank Indonesia (BI) berpotensi menahan BI-Rate di level 6%.

"Proyeksi tersebut mempertimbangkan posisi rupiah yang tertekan sejak Oktober 2024 seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS," ujar Ratih dalam risetnya.

Dari mancanegara, indeks utama Wall Street ditutup bervariasi menjelang rilis information inflasi malam ini. Inflasi pada Desember 2024 diproyeksikan tetap tinggi, sinyal tersebut tercermin dari imbal hasil obligasi AS yang lanjutkan kenaikan. Dari Asia, jumlah uang beredar (M2) di China pada Desember 2024 tumbuh 7,3% atau lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,1%.

Kenaikan M2 ditopang oleh akselerasi penyaluran kredit baru senilai CNY 990 miliar pada Desember 2024, atau lebih tinggi dari posisi November 2024 sebesar CNY 580 miliar. Lonjakan permintaan kredit senada dengan pemberian stimulus, salah satunya penerbitan obligasi. Namun, jika diakumulasi, permintaan kredit baru di tahun 2024 hanya sebesar CNY 18,09 triliun atau menempati posisi terendah dalam 13 tahun terakhir.

(shc/ara)

Selengkapnya