Ihsg Balik Lagi Ke Level 6.400 Ditopang Kinerja Saham-saham Ini

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat pagi ini, Selasa (15/4/2025). IHSG tercatat menguat 75,82 poin pada pembukaan perdagangan ke level 6.444,34.

Pada akhir perdagangan sesi pertama, IHSG lompat 1,20% alias naik 76,55 poin ke 6.445,07.

Sebanyak 378 saham naik, 201 turun, dan 218 tidak bergerak.

Nilai transaksi mencapai Rp 8,39 triliun nan melibatkan 15,80 miliar saham dalam 740.037 kali transaksi.

Mengutip refinitiv, nyaris seluruh sektor perdagangan saham dibuka menguat, selain sektor kesehatan dan konsumer primer nan mengalami kontraksi tipis. Adapun sektor dengan kenaikan tertinggi adalah daya sebesar 7,31%.

Saham emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN), menjadi penggerak utama IHSG hari ini dengan sumbangsih 51,5 indeks poin.

Saham BYAN nan pada akhir perdagangan kemarin ambruk hingga menyentuh pemisah auto rejection bawah (ARB), hari ini berbalik arah naik 17,18% ke Rp 19.950 per saham alias nyaris menyentuh pemisah auto rejection atas (ARA).

Selain itu, emiten perbankan dan blue chip hari ini juga menjadi penopang utama mobilitas IHSG. BBCA, BREN, TLKM dan BBRI tercatat masuk lima besar emiten penggerak pasar hari ini.

Sentimen utama perdagangan hari ini tetap datang dari ranah dunia ialah mengenai tindakan perang jual beli antara dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China. Terbaru, presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif peralatan elektronik nan membikin kebanyakan bursa Asia dibuka menguat pagi ini.

Mengutip CNBC Internasional, Panduan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyebut, Trump mengecualikan smartphone dan komputer serta perangkat dan komponen lain seperti semikonduktor dari tarif resiprokal barunya.

Namun, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada hari Minggu menyatakan bahwa pengecualian tersebut tidak berkarakter permanen, sehingga menimbulkan lebih besar ketidakpastian.

Trump mengatakan dalam sebuah postingan di Truth Social bahwa produk-produk ini tetap tunduk pada Tarif Fentanil 20% nan ada, dan mereka hanya pindah ke 'ember' Tarif nan berbeda.

Sejumlah negara di area ini juga sedang mempersiapkan negosiasi perdagangan dengan AS minggu ini.

Trump terlibat dalam negosiasi dengan beberapa negara termasuk Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang. AS juga memprioritaskan mitra jual beli nan sudah ada nan strategis untuk melawan China.

Perwakilan perdagangan utama Jepang, Akazawa Ryosei, dijadwalkan bakal mengunjungi AS minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

Namun, penundaan tarif tersebut berkarakter sementara dan fleksibel. Trump diperkirakan bakal mengumumkan tarif baru untuk semikonduktor nan bakal bertindak minggu depan.

Sementara itu dari dalam negeri, posisi persediaan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar meningkat US$ 2,6 miliar menjadi US$ 157,1 miliar dari sebelumnya US$ 154,5 miliar.

Kenaikan ini terjadi setelah Pemerintah memperbarui patokan mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) nan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 dan diperbarui dalam PP Nomor 8 Tahun 2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDA demi kesejahteraan masyarakat.

Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan posisi persediaan devisa tersebut antara lain berasal dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar finansial dunia nan tetap tinggi.

Posisi persediaan devisa pada akhir Maret 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor alias 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai persediaan devisa tersebut bisa mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Naiknya cadev ini menjadi berita ceria lantaran BI mempunyai pasokan lebih banyak dalam upayanya menstabilkan nilai tukar rupiah.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Kirim Tim Negosiasi ke AS, IHSG Melejit Lebih Dari 1%

Next Article IHSG Dibuka Merah Menyala, Kembali Merosot ke Level 7.100

Selengkapnya