Ihsg Anjlok Gara-gara Kebijakan Pemerintah? Bos Bei Bilang Gini

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat rontok 395.866 poin alias melemah 6,12% ke level 6.076 pada penutupan sesi I. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat membekukan perdagangan alias suspensi sejak IHSG melemah 5% pada pukul 11.19 WIB.

Rontoknya IHSG disinyalir imbas kebijakan pemerintah nan dianggap tidak berpihak pada ekosistem pasar modal. Hal itu tercermin dari pemangkasan rating oleh sejumlah lembaga.

Menanggapi rumor tersebut, Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, rontoknya IHSG tidak serta-merta terjadi imbas kebijakan pemerintah. Ia menyebut, rontoknya IHSG terjadi akibat dinamika perekonomian global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat, menurut saya ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Jadi sebetulnya kita boleh mengajar beberapa memang isu-isu dunia terjadi. Sebagaimana kita lihat, dan juga beberapa perihal nan terjadi saat ini. Kita wait and see," kata Iman di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).

Iman mengatakan, penurunan IHSG lebih disebabkan oleh jual bersih asing alias net sell. Ia menegaskan, pergerakan IHSG terjadi akibat banyak faktor, baik esensial perusahaan, ekonomi domestik, hingga ketidakpastian global.

"Indeks kan akumulasi beragam hal, tidak hanya domestik, jika esensial perusahaan semuanya bagus nggak ada isu, nan terjadi itu persepsi mengenai kondisi bursa pengaruh kita," tutupnya.

Berdasarkan info RTI Business, IHSG pada sesi I rontok 395.866 alias melemah 6,12% ke level 6.076. Pada perdagangan sesi I, IHSG bergerak di area merah dengan rentang tertinggi di level 6.465 dan terendah 6.146. IHSG juga tercatat berada di level 6.458 pada pembukaan perdagangan pagi tadi.

Volume transaksi tercatat 16,61 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,30 triliun dan jumlah gelombang saham nan diperdagangkan sebanyak 893.608 kali. Pada penutupan perdagangan sesi satu, tercatat sebanyak 67 saham menguat, 616 saham melemah, dan 166 saham stagnan.

Sementara itu, diketahui IHSG juga ambruk 1,81% selama periode 10-14 Maret 2025. IHSG berada di level 6.515 dari 6.636 pada pekan sebelumnya. BEI mencatat, penurunan IHSG terjadi seiring net sell alias jual bersih penanammodal asing pada Jumat (14/3/2025) sebesar Rp 1,77 triliun. Dengan begitu, jual bersih sepanjang 2025 tercatat sebanyak Rp 26,04 triliun.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kunjungan hari ini untuk memantau pergerakan IHSG menyusul suspensi perdagangan tersebut. Ia mengatakan, turunnya IHSG bukan kali pertama terjadi saat ini.

"Jadi menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari Indeks Harga Saham Fabungan 5% nan memang otomatis, dan bukan baru kali ini saja terjadi, dan sudah pernah pada waktu Covid dan lain-lain," kata Dasco kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (19/3/2025).

Dasco mengaku bakal mendukung ekosistem pasar modal. Ia pun meminta para pelaku pasar modal untuk tenang menghadapi kondisi tersebut.

"Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang, bahwa kemudian kami bakal mendukung pemerintah untuk datang dan mengambil langkah-langkah nan dianggap perlu dalam tempo nan cepat-cepatnya untuk mengembalikan pasar agar stabil," tutupnya.

(ara/ara)

Selengkapnya