ARTICLE AD BOX
detikai.com
Minggu, 16 Mar 2025 09:50 WIB

Jakarta, detikai.com --
Amerika Serikat melancarkan serangan perdananya terhadap golongan Houthi di Yaman di bawah kepemimpinan Donald Trump menjabat sebagai presiden.
Milisi Houthi Yaman memperkirakan serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang pada Minggu (16/3). Milisi Houthi Yaman juga mengatakan ada anak-anak nan tewas oleh rentetan serangan nan intens oleh militer AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang ahli foto AFP di ibu kota Yaman, Sanaa, mendengar ada tiga ledakan dan memandang gumpalan asap mengepul dari permukiman. Serangan juga dilaporkan di wilayah Saada nan berada di utara Yaman.
"Sembilan penduduk sipil tewas dan sembilan lainnya terluka, sebagian besar dari mereka mengalami luka serius," kata Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Yaman dalam sebuah pernyataan di instansi buletin mereka, Saba dikutip AFP.
Milisi Houthi menyebut serangan di wilayah Saada menewaskan sedikitnya 10 orang. Mereka mengutuk serangan ke Yaman ini sebagai sebagai "agresi AS-Inggris" dan "kebrutalan kriminal" Washington.
Houthi juga berjanji bahwa tak bakal membiarkan serangan AS tersebut.
"Angkatan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," kata Biro Politik Milisi Houthi dalam sebuah pernyataan di stasiun TV milik Houthi, Al-Masirah.
Para pemberontak Houthi, nan telah menguasai sebagian besar Yaman selama lebih dari satu dekade, merupakan bagian dari "poros perlawanan" golongan pro-Iran nan menentang keras Israel dan Amerika Serikat.
Mereka telah melancarkan sejumlah serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kapal-kapal nan melewati Yaman di Laut Merah dan Teluk Aden selama perang Gaza, dengan argumen solidaritas dengan Palestina.
Pada awal bulan Maret ini, Amerika Serikat telah mengategorikan aktivitas golongan Houthi sebagai "organisasi teroris asing" serta melarang segala hubungan AS dengan golongan tersebut.
Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan Houthi telah menyerang kapal perang AS sebanyak 174 kali dan kapal komersial sebanyak 145 kali sejak 2023.
Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan serangan militer ke Yaman dengan sasaran utama golongan milisi Houthi.
Pernyataan itu disampaikan Trump lewat platform media sosial, Truth Social nan dikutip Minggu (16/3) awal hari WIB.
"Kami bakal menggunakan kekuatan mematikan nan sangat besar sampai kami mencapai tujuan kami," ujar Trump pada unggahannya seperti dikutip dari Aljazeera.
Unggahan itu muncul beberapa saat setelah media nan mengenai dengan Houthi di Yaman mengumumkan serangan nan dilakukan AS.
(rzr/rds)
[Gambas:Video CNN]