Harganya Melonjak 64% Sepekan, Saham Netv Dipelototi Bursa

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau dengan ketat perdagangan PT MDTV Media Technologies Tbk (NETV) lantaran telah terjadi peningkatan nilai saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Namun, manajemen BEI memastikan pengunuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bagian pasar modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah info tanggal 15 April 2025 nan dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penyampaian bukti iklan panggilan RUPS.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham NETV tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," tulis manajemen BEI, Kamis (24/4).

Saham NETV diketahui telah naik 64% dalam sepekan dan melonjak 76% dalam sebulan terakhir.

Selain NETV, BEI juga memantau ketat perdagangan PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) lantaran pola pergerakan sahamnya dianggap tidak wajar.

BEI menyoroti pergeraka BIKE lantaran adanya indikasi pola transaksi nan tidak wajar di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah info tanggal 10 April 2025 nan dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia ("Bursa") perihal penyampaian laporan tahunan & keberlanjutan dan ESG.

Sementara pada emiten MEJA, telah terjadi penurunan nilai saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah info tanggal 15 April 2025 nan dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal laporan kepemilikan alias setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.

Sehingga, para Investor diharapkan untuk, memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati keahlian emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten andaikan rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan beragam kemungkinan nan dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Boeing Anjlok, China Hentikan Pengiriman Jet

Next Article Video: Prabowo Sebut Orang Kecil Main Saham Kayak Judi, Apa Iya?

Selengkapnya