Gunung Lewotobi Meletus Lagi Selasa Malam, Debu Vulkanik Ganggu Warga

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kupang, detikai.com --

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi pada Selasa (17/6) malam pukul 21.33 WITA. Semburan abu vulkanik dilaporkan mencapai 2.000 meter di atas puncak.

Letusan gunung nan berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur itu dikonfirmasi petugas PPGA Lewotobi Laki-laki, Yohanes Kolli Sorywutun, melalui keterangan tertulis nan diterima CNNIndonesia.com pukul 21.53 WITA.

"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 17 Juni 2025 pukul 21:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.584 m di atas permukaan laut)," kata Yohanes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohanes menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan berjalan selama 5 menit 32 detik.

Sementara itu dikatakan akibat dari letusan sebelumnya nan terjadi pukul 17.37 WITA sudah mulai terjadi hujan debu di Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Menurut penduduk Kota Maumere Kristo Isa Mia hujan debu mulai dirasakan dan terlihat sangat jelas.

"Ini sudah mulai turun debunya, bodi mobil sudah penuh dengan debu," kata Kristo dihubungi CNNIndonesia.com Selasa (17/6) malam.

Dia mengaku baru menyadari debu vulkanik dari letusan gunung tersebut berakibat ke Kota Maumere saat keluar rumah sekitar pukul 21.45 WITA. Dikatakan terlihat jelas debu sudah sangat mengganggu serta membikin Kristo dan keluarganya mulai menggunakan masker.

Warga lainnya, Matheus Misir, menyatakan debu sudah sangat terasa pada malam hari ini. Dia menduga debu tersebut akibat dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Kalau tidak gunakan masker bisa bahaya, debu menyengat sekali, jika tetap turun terus debunya bisa sangat mengganggu aktivitas," kata Matheus.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada pukul 17.35 WITA dilaporkan meletus dengan semburan abu vulkanik mencapai 10 kilometer di atas puncak.

Usai meletus, Badan Geologi pun telah meningkatkan status gunung tersebut dari siaga alias level III ke hati-hati alias level IV. Saat meletus, terlihat kepulan abu vulkanik hingga Kabupaten Lembata dan Kabupaten Sikka dari gunung nan berada sekitar 90 kilometer dari Kota Larantuka itu.

Pada status level IV Petugas PPGA di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dengan radius tujuh kilometer dan sektoral Barat Data dan Timur Laut sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.

"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai nan berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote," kata petugas PPGA Yohanes Kolli Sorywutun

Dia meminta masyarakat nan terdampak hujan abu memakai masker alias penutup hidung-mulut untuk menghindari ancaman abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Yohanes mengatakan Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur alias Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi bakal selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan info tentang aktivitas G. Lewotobi Laki-laki.

(eli/fea)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya