ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal menggelar muktamar partai pada Agustus 2025. sejumlah nama muncul untuk duduk di bangku caketum, mulai dari sosok internal maupun eksternal partai.
Namun, sejumlah pihak mulai memberi bunyi miring soal sosok dari luar.
Ketua DPW PPP Jakarta Syaiful R. Dasuki menepis berita bahwa ada 20 DPW nan mau caketum dari luar partai.
Dia menyebut, info nan disebarkan untuk kepentingan pribadi. Bahkan, membikin gaduh pengurus PPP di daerah-daerah. "Penyesatan info itu dilakukan oleh oknum PPP nan mau membikin gaduh PPP mengatasnamakan pengurus PPP di daerah-daerah untuk kepentingan pribadinya," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Dia juga meminta, para oknum-oknum nan membikin gaduh berhenti. Sebab, muktamar PPP butuh solidaritas dan kerja keras.
Senada, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jakarta Pusat, Dadya Manggala berharap Muktamar dapat melangkah lancar tanpa menimbulkan perpecahan baru.
"Sekarang saatnya kader, pengurus, dan seluruh komponen partai berasosiasi padu dan bersinergi membesarkan kembali PPP," kata dia.
Desakan Calon dari Internal
Dadya menegaskan bahwa semestinya sosok tersebut berasal dari internal partai. Ia menyindir manuver sebagian elite PPP nan mendorong nama-nama dari luar partai.
"Kenapa sih para elite ngasong PPP ke mana-mana? Siapa saja dirayu untuk ambil alih PPP. Ada nama Jenderal Dudung, Pak Amran dan beberapa nama lainnya. Seolah-olah PPP ini murah banget," kata dia.
Senada, Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi mendorong agar kader PPP sendiri menjadi calon ketua umum dibanding tokoh eksternal.
"Jadi kita mau ya kader partai gitu aja. Jadi Marwah itu kan kudu kita jaga juga. Masa partai kita ujug-ujug dikasih ke orang luar," kata Rusli saat dihubungi, Rabu (14/5/2025).
Rusli mencontohkan sosok Sandiaga Uno sebagai tokoh eksternal nan masuk PPP namun rupanya tidak memberikan akibat elektoral bagi partai.
Atas perihal itu, dia meyakini bangku Ketua Umum PPP lebih layak dipimpin kader murni. Jika pun ada tokoh eksternal nan berasosiasi mau menjadi ketum maka mesti melalui persyaratan partai.
Tetap Sambut Tokoh di Luar Tapi Tak Jadi Caketum
"Nah ini kan sebuah tesis politik kan. Karena itu jika saya meyakini tetap tetap partai ini dipimpin oleh kader murni," ujarnya.
"Ya silahkan mungkin jika mau berasosiasi tokoh-tokoh luar kita sambut dengan baik dengan tangan terbuka. Tapi jika untuk Ketum ada persyaratan AD/RT kudu dilalui," tambahnya.
Sementara, Ketua DPW PPP Jakarta Saiful Rahmat Dasuki menegaskan, penyelenggaraan muktamar sudah ada patokan mainnya nan disepakati bersama..
"Muktamar itu ada patokan main nya. Aturan main itu nan kita sepakati. Nah inilah nan jangan sampai patokan main ini tabrak-tabrak oleh libido-libido politik tertentu tadi," kata Saiful, saat konvensi pers di Kawasan Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Cara Terhormat
Namun, Saiful tak menghalangi jika ada calon ketua umum dari sosok lain. Akan tetapi, dia meminta agar cara-cara nan digunakan melalui langkah terhormat.
"Menegaskan saja, artinya kami tidak mau terjadi dikonomi internal-ekaternal pertama. nan kedua, kami sangat mendukung dan apalagi bangga ketika ada pihak-pihak nan mau gabung dengan PPP dalam langkah untuk membesarkan PPP, menangkap PPP untuk lebih baik ke depannya lagi," ujar dia.
"Namun, kudu dengan cara-cara nan bermantabat dan menghargai konstitusi nan ada di kami. Bayangkan di organisasi lain pasti ada aturannya. Nah itulah nan kita terpakai bersama-sama," imbuh Saiful.
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com